Serba-Serbi Leptospirosis: Pengertian, Penularan, Gejala, hingga Cara Cegah
Penyakit Leptospirosis ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang manusia dan hewan. Bakteri tersebut menginfeksi hewan dan menularkan ke manusia
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Leptospirosis merupakan penyakit bakteri yang menyerang manusia dan hewan.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri genus Leptospira, bagi manusia yang terinfeksi leptospirosis tidak semuanya menunjukkan gejala.
Namun, jika penyakit leptospirosis ini dibiarkan dapat merusak organ dalam manusia seperti ginjal, meningitis, gagal ginjal, gangguan pernafasan, hingga kematian.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, bakteri leptospirosis ini disebarkan melalui urin hewan yang terinfeksi dan dapat juga disalurkan melalui air hujan.
Bakteri ini juga dapat masuk ke air dan tanah, serta bertahan hidup hingga lama.
Hewan yang dapat menulari bakteri leptospirosis ini antara lain tikus, anjing, kucing, sapi, babi, hingga kambing.
Baca juga: 7 Cara Ampuh Mengusir Tikus dari Rumah, Hewan Pengerat yang Dapat Sebarkan Leptospirosis
Diketahui, Kementerian Kesehatan RI mengunggah gejala, penularan, hingga pencegahan penyakit leptospirosis ini melalui Instagram resminya @kemenkes_ri.
Penularan
Penularan penyakit leptospirosis pada manusia ini dapat melalui dua cara yakni secara langsng maupun tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi bakteri leptospira.
- Penularan langsung
Penyakit leptospirosis ini dapat menular melalui darah, urin, atau pun cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi bakteri leptospira.
Ada pun penularan langsung melalui hewan ternak yang dipelihara, pekerja potong hewan, maupun manusia yang tertular melalui hewan liar.
Selain itu, penyakit leptospirosis ini sangat jarang terjadi penularannya antara manusia ke manusia lain, namun bisa juga terjadi melalui hubungan seksual dan seorang ibu yang terinfeksi kemudian menularkan ke janin melalui plasenta maupun air susu.
- Penularan tidak lansung
Adapun penularan secara tidak langsung dapat melalui genangan air, sungai, danau, selokan saluran air dan lumpur yang tercemar urin hewan.
Penyakit leptospirosis ini memiliki masa inkubasi antara 2-30 hari, dengan rata-rata 7-10 hari.
Baca juga: Duloh Beli Racun Tikus 30 Botol untuk Bunuh Keluarga Wowon
Gejala umum leptospirosis
- Demam tinggi, lebih dari 38,5 derajat celcius
- Sakit kepala
- Badan lemah atau sering merasa lemas
- Nyeri otot
- Selaput putih pada mata akan berwarna kemerahan
- Kekuningan pada bagian kulit
- Demam tinggi
- Ruam pada kulit
- Sering sakit perut
- Muntah
- Diare
Sebagai informasi, tidak semua yang terinfeksi akan merasakan gejala-gejala tersebut.
Gejala dan paparan dari bakteri leptospirosis ini selama 2 hari sampai 4 minggu, yang mana penyakit ini dapat secara tiba-tiba menginfeksi manusia.
Adapun dua fase gejala penyakit leptospirosis ini, yakni:
1. Manusia yang terinfeksi akan merasakan gejala seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare, yang kemudian dapat sembuh untuk sementara waktu dan akan merasakan sakit lagi.
2. Pada fase ini pengidap leptospirosis akan menjadi parah yang mengakibatkan gagal ginjal atau meningitis dalam waktu tiga minggu hingga lebih.
Cara cegah leptospirosis
- Simpan makanan dan minuman ke tempa aman agar terhindari dari tikus maupun hewan lainnya
- Mencuci tangan dan kaki menggunakan sabun setelah terpapar air banjir, becel, maupun lumpur.
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Memasang perangkap tikus
- Tutup luka dengan perban anti air dan rutin membersihkan luka.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)