Richard Eliezer Ungkap Momen Terberatnya Saat Jalani Masa Sidang Kasus Pembunuhan Brigadir J
Richard merasa sangat bersalah ketika melihat wajah kedua orang tua Brigadir J yang pada saat itu hadir dalam sidang pemeriksaan saksi
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
![Richard Eliezer Ungkap Momen Terberatnya Saat Jalani Masa Sidang Kasus Pembunuhan Brigadir J](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/richard-eliezer-richard-eliezer-ungkapkan-momen-terberat-selama-persidangan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Richard Eliezer yang kini menjadi warga binaan Lapas Salemba mengungkapkan momen terberatnya selama menjalani masa sidang dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigair J.
Diungkapkan Richard Eliezer, dirinya merasa sangat bersalah ketika melihat wajah kedua orang tua Brigadir J yang pada saat itu hadir dalam sidang pemeriksaan saksi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
Richard Eliezer pun memohon ampunan dengan bersimpuh di pangkuan Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
"Momen yang paling berat saya, saat bertemu keluarga almarhum Bang Yos (Brigadir J), saya sangat merasa bersalah dan saya meminta maaf kepada keluarga bang Yos terutama orang tuanya."
"Saya berharap dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Bang Yos," kata Richard Eliezer dikutip dari wawancaranya di program Rosi Kompas TV, Kamis (9/3/2023)
Pada saat itulah, Richard Eliezer berjanji berkata jujur untuk mengungkap fakta sebenarnya yang terjadi.
Baca juga: Richard Eliezer Ungkap Janjinya kepada Institusi Polri: Saya Berusaha Menebus Kesalahan
"Itulah juga yang menjadi semangat saya untuk berkata jujur," sambung Richard Eliezer.
Richard Eliezer mengungkapkan titik awal saat dirinya ingin berkata jujur adalah saat ia menghubungi sang ibu, Rineke Alma Pudihang.
Kepada Rineke, Richard Eliezer berterus terang tentang situasi yang dialaminya saat di dalam rutan Bareskrim.
Ia lantas menyampaikan niat hatinya untuk berkata jujur dan ingin menguak fakta sebenarnya.
"Saya pada saat itu mengatakan kepada mama saya untuk berkata jujur kepada penyidik."
"Saya diingatkan mama saya untuk selalu berkata jujur, saya diberikan kesempatan bertemu dengan mama saya itu membuat saya tenang dan sepenuhnya saya sampaikan kepada Tuhan pada saat itu ada gejolak di dalam batin saya."
"Pada saat saya pertama kali jujur, saya tak memikirkan risikonya, saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan saya yakin Tuhan akan menolong saya saat saya jujur."
"Dan mama bilang 'Ya lebih baik kamu ujur dek, mama bangga sama kamu kalau kamu mau berkata jujur'."
"Pelajaran sejak kecil dari orang tua membuat saya pada saat itu ingin berkata jujur," jelas Richard Eliezer.
Richard Eliezer mengaku ingin berkata jujur lantaran peristiwa penembakan yang ia lakukan, sebenarnya bertentangan dengan hati nuraninya.
Apalagi Richard dan Brigadir J memiliki hubungan yang baik dan cukup dekat.
"Masalah kemarin bertentangan dengan hati nurani saya," ujar Richard Eliezer.
Baca juga: Divonis 1,5 Tahun Penjara dan Tak Dipecat Polri, Richard: Bersyukur, Ingat Perjuangan 4 Kali Tes
Soal Mimpi Betemu Brigadir J
Kuasa Hukum Richard Eliezer, Ronny Talapessy menyampaikan bahwa Richard sempat beberapa kali bermimpi bertemu dengan Brigdir J.
"Almarhum datang, kemudian beberapa kali dia mimpi dan Richard sempat sampaikan (dalam mimpinya) ke Bang Josua sudah cukup, saya akan sampaikan yang sebenar-benarnya di dalam proses persidangan."
"Halusinasi (mimpi) ini mungkin bagian dari proses perjalanan ketika dia bisa memohon maaf kepada orang tua dan orang tuanya memaafkan serta menerima keadaan ini."
"Sehingga saya meyakini perjalanannya mulai terbuka dan mulai lancar," ucap Ronny saat wawancara khusus di kantor Tribun Network, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Hingga akhirnya proses persidangan bisa lancar berkat kejujuran Richard Eliezer.
"Kalau tidak ada peran Richard maka kasus ini tidak akan terbuka dan dia sebagai justice collaborator diakui dan ditetapkan dalam putusan pengadilan," jelas Ronny.
Baca juga: Richard Eliezer Sebut Deolipa Tak Maksimal Jadi Pengacara, Ungkap Alasan Pilih Ronny Talapessy
Richard Sempat Down
Ronny Talapessy menyampaikan bahwa kliennya sempat mengalami titik terendah saat dia mengikuti skenario Ferdy Sambo.
Pihaknya juga menceritakan naik-turun kondisi kliennya selama menjalani proses hukum perkara pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo.
Richard Eliezer disebut Ronny berada pada kondisi psikis yang down sebelum memasuk proses persidangan.
Hal itu dikarenakan perasaan bersalah yang terus menghantuinya.
Terlebih, Richard sengaja disarankan tim penasihat hukum untuk tak muncul di hadapan publik sebelum persidangan dimulai.
"Pas persidangan kita lihat bagaimana Richard awalnya begitu grogi karena selama ini tidak ketemu orang banyak dalam proses penyidikan," kata pengacara Ronny.
Baca juga: Richard Eliezer Ungkap Kondisi dan Kegiatannya di Rutan Bareskrim: Baca Buku, Belajar Buat Skripsi
Akan tetapi, rasa percaya dirinya perlahan naik setelah mendapat maaf dari keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Sebelum persidangan disampaikan kepada saya, 'Bang saya mau menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga dari almarhum Bang Yos. Saya pingin menyampaikan secara langsung,'" kata Ronny, mengingat kembali permintaan Richard saat itu.
Ronny pun dengan senang hati menyambut keinginan Richard itu.
Dia kemudian menyilakan Richard menuangkan permohonan maafnya dalam sepucuk surat.
"Jadi saya bilang, 'Silakan saja Cad. Tuliskan untuk keluar dari isi hati kamu, supaya orang bisa melihat ketulusan bahwa kamu mau memohon maaf, kamu mau berkata jujur, kamu memperbaiki,'" jelas Ronny pada saat itu.
Surat permohonan maaf itu kemudian dibacakan langsung oleh Richard pada sidang pemeriksaan saksi perdana.
Saat itu, keluarga Yosua dihadirkan sebagai saksi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Reynas Abdila/Ashri Fadilla)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.