Peringatan Dini BMKG Besok, 14 Maret 2023: 29 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem
Inilah peringatan dini dari BMKG besok, 14 Maret 2023, cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang terjadi di 29 wilayah ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Selasa, 14 Maret 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia besok.
Menurut informasi BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 29 wilayah.
Terpantau ada 5 wilayah yang diprediksi akan terjadi hujan lebat disertai kilat, serta angin kencang.
Sementara 24 wilayah lainnya terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.
Selain itu juga terdapat pusat tekanan rendah yang terjadi di wilayah Samudra Pasifik Timur Filipina.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Senin, 13 Maret 2023: Mamuju dan Makassar Diguyur Hujan Seharian
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Jawa Tengah
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Senin, 13 Maret 2023: Jakarta Pusat Hujan Ringan, Jambi Hujan Petir
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Timur
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Sabtu, 11 Maret 2023: Purwakarta Hujan Petir, Singaparna Berawan
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Jumat 10 Maret 2023: 28 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Jumat 10 Maret 2023: 28 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang
Pusat Tekanan Rendah terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 kt (low level jet) memanjang di Samudra Pasifik Timur Filipina dan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Laut Jawa, Selat Makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah low level jet dan konvergensi tersebut.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Papua hingga Papua Barat.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut
(Tribunnews.com/Oktavia WW)