Gerindra Buka Peluang Prabowo-Ganjar, Pengamat: Ganjar Lebih Didorong Capres Bukan Cawapres
Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai duet Prabowo-Ganjar sulit terjadi.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai duet Prabowo-Ganjar sulit terjadi.
Menurut Ray hal itu dikarenakan pada bursa calon presiden Ganjar Pranowo lebih kuat sebagai capres bukan cawapres.
"Tentu, hal ini merupakan keinginan dari Gerindra. Menduetkan Prabowo-Ganjar. Tapi, tidak mudah dengan siapa Gerindra akan mendulang teman koalisi. KIB, belum tentu oke, PDIP juga," kata Ray kepada Tribunnews.com, Selasa (14/3/2023).
Ray melanjutkan jika PDIP dan KIB melihat peluang Ganjar lebih besar didorong sebagai capres, tentu mereka akan lebih mendorong Ganjar dengan Prabowo. Bukan sebaliknya.
Kemudian dikatakan Ray duet tersebut belum tentu juga kuat dalam pasar pilpres. Bagi parpol pendukung koalisinya, tidak akan mendapat keuntungan elektoral.
"Semua akan mengalir ke Gerindra. Ibaratnya, Gerindra akan dapat dua kali keuntungan: sebagai capres dan efek elektoral. Jadi, bacaan saya, keinginan elite Gerindra ini, akan sulit terjadi," jelasnya.
Ray melanjutkan jika dibuat sebaliknya, Ganjar-Prabowo, maka jelas, target pasangan ini adalah dua putaran.
"Partai pendukung PDIP, Gerindra, PAN, PPP. Mungkin Golkar masih ragu. Dan potensial mencari posisi baru. Sementara PKB, akhirnya akan ikut jua dalam koalisi ini," tegasnya.
Adapun sebelumnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membuka peluang duet Prabowo-Ganjar.
Hal itu sesuai Prabowo dan Ganjar mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat kunjungan kerja (Kunker) di Kebumen, Jawa Tengah.
"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden," kata Hashim di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023).
Menurut Hashim, hal itu dikarenakan Prabowo jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar.
Baca juga: Gerindra Ngotot Prabowo Subianto Jadi Capres Jika Duet dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
"Pak Prabowo jauh lebih senior, lima belas tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden," ujarnya.