Perludem Sebut Ada Pabrik Hoaks yang Sengaja Didirikan dan Dikapitalisasi
Terdapat pabrik hoaks yang sengaja didirikan dan dikapitalisasi untuk memenuhi kepentingan politik pragmatis dan benefit sepihak.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna sosial media terbesar di dunia. Menurutnya hal ini bisa menjadi modal atau pisau bermata dua.
Pada 2024 nanti, Titi mengaku potensi menguatnya hoaks dan disinformasi masih memungkinkan terjadi kembali.
"Kita adalah salah satu negara pengguna sosial media tertinggi di dunia, itu bisa jadi modalitas tapi bisa juga menjadi pisau bermata dua," kata Titi dalam Seminar Nasional Dies Natalis ke-67 IPDN Tahun 2023, pada Selasa (14/3/2023).
"Tahun 2024, berkaca dari 2019, kemungkinan akan berhadapan dengan potensi menguatnya hoaks dan disinformasi," ungkapnya.
Terlebih lanjut Titi, berdasarkan pengalaman beberapa pemilu dunia, ternyata terdapat pabrik hoaks yang sengaja didirikan dan dikapitalisasi untuk memenuhi kepentingan politik pragmatis dan benefit sepihak.
Baca juga: Muncul Berita Hoaks Menyerang Perindo, Mahyudin: Indikasi Perindo Semakin Diperhitungkan
"Pengalaman beberapa pemilu di dunia, ada pabrik hoaks yang memang didirikan dan dikapitalisasi untuk kepentingan yang sifatnya pragmatis dan benefit sepihak," tutur Titi.
Menurutnya kejadian merebaknya hoaks jelang tahun 2024 perlu diantisipasi oleh pemerintah sedini mungkin.
"Ini juga harus kita antisipasi," kata dia.