Jelang Ramadan PBNU Harap Ketegangan Politik Jelang Pemilu Mereda
Selama bulan Ramadan, ketegangan terkait politik diharapkan mereda, masyarakat lebih fokus beribadah.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari lagi umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa. Selama bulan Ramadan, ketegangan terkait politik diharapkan mereda, masyarakat lebih fokus beribadah.
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) berharap agar suasana damai dan sejuk bisa tercipta di bulan Ramadan tahun ini. Karena itu ia meminta para politisi berpuasa dengan baik bagi yang muslim dan menghormati bulan puasa bagi non muslim.
Gus Fahrur juga mengingatkan bahwa diantara hikmah puasa Ramadan adalah melatih sabar dan pengendalian diri.
"Menahan diri dari dorongan untuk segera memiliki atau melakukan sesuatu yang negatif, melatih kesabaran, tidak memenuhi sesuatu yang menjadi kebutuhan rutin manusia sehari-hari yaitu makan dan minum dan sebagainya," kata Gus Fahrur, Senin (20/3/2023).
Gus Fahrur mengatakan Rasulullah Muhammad SAW melarang marah dan berbohong selama berpuasa. Semua itu harus dilakukan agar puasa sempurna dan diterima Allah SWT.
Gus Fahrur juga meminta masyarakat agar menghilangkan sikap narsis dan egois serta nafsu serakah. Sehingga tidak terjadi lagi kebencian dan permusuhan sesama anak bangsa.
Baca juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 2023? Berikut Keputusan dari Pemerintah dan Muhammadiyah
"Mari hilangkan sikap narsis, egois, dan nafsu serakah selama bulan puasa agar tidak ada lagi kebencian dan permusuhan sesama anak bangsa. Mari penuhi masjid dengan beri'tikaf, baca Alquran dan memperbanyak dzikir, redakan sejenak ketegangan agar bisa puasa dengan nyaman," ujarnya.(Willy Widianto)