Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hoaks Bermunculan Jelang Pemilu, MAFINDO Ungkap Cara Mengecek Fakta di Media Sosial

MAFINDO meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh hoaks yang tersebar.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hoaks Bermunculan Jelang Pemilu, MAFINDO Ungkap Cara Mengecek Fakta di Media Sosial
istimewa
Ilustrasi medsos - Berita bohong atau hoaks kerap terjadi di media sosial jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu). MAFINDO meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh hoaks yang tersebar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berita bohong atau hoaks kerap terjadi di media sosial jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).

Nur Inayah Mbewu S dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Kota Samarinda mengungkapkan
masyarakat harus bersikap selektif di tengah era tsunami informasi.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Beri Wejangan Jelang Ramadan: Jauhi Provokasi dan Hoaks di Tahun Politik

"Berita negatif tentang politik mudah tersebar dan mudah membuat orang lain terprovokasi. Ini dimanfaatkan oleh produsen hoaks politik untuk membuat kekacauan," ujar Inayah melalui keterangan tertulis, Minggu (26/3/2023).

Hal tersebut diungkapkan Inayah dalam Kelas Cek Fakta pada Pekan Literasi Digital di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Inayah meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh hoaks yang tersebar.

Dia membeberkan beberapa cara mengecek fakta pada kabar yang tersebar di dunia maya.

Berita Rekomendasi

"Makanya, jangan mudah terprovokasi, cermati alamat situs dari link yang diterima, periksa fakta dan keaslian foto atau video yang kamu dapat, dan bisa ikut serta dalam grup diskusi seperti grup MAFINDO," jelas Inayah.

Baca juga: Kodam XVII Cenderawasih Sebut Kabar 2 Anggota TNI Ditembak di Distrik Beoga Papua Hoaks 

Sementara itu, Dewan Pengarah Siberkreasi Diena Haryana menyampaikan tentang pentingnya 4 Pilar Literasi Digital.

Menurut Diena, ketahanan digital di Indonesia masih rendah. Keamanan gadget dan data diri, kata Diena, harus dilindungi.

Masyarakat, perlu mengetahui tentang berbagai bentuk penipuan digital seperti scam, cybercrime, dan termasuk keamanan digital pada anak.

"Dunia digital adalah dunia kita saat ini. Mari isi dan jadikan ruang digital sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi," ucap Diena.

Seperti diketahui, Pekan Literasi Digital merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas