Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Kematian Bripka AS Diambil Alih Polda Sumut, Tim Khusus Dibentuk hingga Penyidikan Terbuka

Kasus kematian Bripka Arfan Saragih (Bripka AS) diambil alih oleh Polda Sumatera Utara, Kapolri juga diimbau tangani langsung di Mabes Polri.

Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kasus Kematian Bripka AS Diambil Alih Polda Sumut, Tim Khusus Dibentuk hingga Penyidikan Terbuka
INTERNET
Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir yang disebut tewas karena minum racun sianida 

Keluarga pun melaporkan kejanggalan itu ke Polda Sumatera Utara untuk segera ditangani.

Merespons hal tersebut, Polda Sumatera Utara lantas mengambil alih kasus.

Pengacara Hotman Paris Pernah Imbau Kapolri

Hotman Paris Hutapea - Kasus kematian Bripka Arfan Saragih (Bripka AS) diambil alih oleh Polda Sumatera Utara, Kapolri juga diimbau tangani langsung di Mabes Polri.
Hotman Paris Hutapea - Kasus kematian Bripka Arfan Saragih (Bripka AS) diambil alih oleh Polda Sumatera Utara, Kapolri juga diimbau tangani langsung di Mabes Polri. (Ist)

Menyoroti kasus Bripka Arfan Saragih tersebut, pengacara Hotman Paris mengimbau kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk menangani kasus itu secara langsung di Mabes Polri.

Sehingga, penyelidikan kasus dapat berjalan secara objektif, dan membongkar siapa dalang di balik kematian Bripka AS.

"Mohon agar Bapak Kapolri dan Bapak Kadiv Propam Mabes Polri agar pemeriksaannya agar ditarik pemeriksaannya ke Mabes Polri untuk membongkar siapa di belakang dalang kematian tersebut," ungkap Hotman Paris.

Baca juga: Polda Sumut Kembali Cek TKP Dalami Kematian Bripka AS: Berikut Penjelasan Kabid Humas

"Kalau di Medan rasa-rasanya masih terlalu dekat dengan Kepolisian di Samosir, harus yang lebih objektif di Jakarta, di Mabes Polri. Salam Hotman Paris," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Hotman menduga bahwa kematian dari Bripka AS tersebut dipicu karena masalah yang sedang dihadapinya di lingkungan kerja.

Dugaan itu menguat karena kematian Bripka AS yang dianggap janggal, yakni Bripka AS secara tiba-tiba ditemukan tewas setelah meminum racun sianida.

"Karena sepertinya ada keanehan dalam kematiannya tersebut, sepertinya ada kaitannya-ada kaitannya dengan masalah yang dia (korban) hadapi belakangan ini terkait dengan sesama oknum polisi di Kepolisian di mana dia bekerja," ungkapnya.

"Kok tiba-tiba bisa oknum polisi makan racun sianida, aneh bin ajaib," ujarnya.

Bripka AS Disebut Sempat Diancam

Sebelum tragedi nahas yang menimpa suaminya ini, kata Jeni, Arfan sempat bercerita kepada dirinya soal ancaman dari Kapolres Samosir - Kasus kematian Bripka Arfan Saragih (Bripka AS) diambil alih oleh Polda Sumatera Utara, Kapolri juga diimbau tangani langsung di Mabes Polri.
Sebelum tragedi nahas yang menimpa suaminya ini, kata Jeni, Arfan sempat bercerita kepada dirinya soal ancaman dari Kapolres Samosir - Kasus kematian Bripka Arfan Saragih (Bripka AS) diambil alih oleh Polda Sumatera Utara, Kapolri juga diimbau tangani langsung di Mabes Polri. (Tangkap layar Kompas Tv)

Istri Bripka Arfan Saragih, Jenni Simorangkir mengaku bahwa dugaan pengancaman yang dilayangkan kepada suaminya tersebut terjadi sebelum sang suami ditemukan tewas pada 23 Januari 2023 lalu.

Pada saat itu, Jenni mengatakan bahwa Bripka Arfan Saragih mengaku dipanggil Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas