Sikap Sejumlah Tokoh soal Israel di Piala Dunia U-20: Jusuf Kalla Mendukung, Ganjar Menolak
ini sikap sejumlah tokoh Indonesia atas polemik kepesertaan Israel di Piala Dunai U-20, Jusuf Kalla mendukung, Ganjar menolak.
Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
Meski banyak negara telah membela kepentingan Palestina seperti Mesir, Syiria dan Jordania melawan Israel.
Namun, jika terjadi perang, wilayah Arab termasuk Palestina justru semakin banyak dikuasai Israel.
"Dalam kondisi seperti saat ini, tentu tidak bisa lagi berharap banyak dari Mesir, Syiria dan Jordan untuk berperang bagi kedaulatan Palestina. Maka satu-satunya jalan yang terbaik untuk memperjuangkan dan memulihkan hak hak bangsa Palestina, melalui jalan dialog menuju perdamaian," kata JK.
Karena itu, bila Indonesia ingin membantu Palestina, maka posisi yang harus diperkuat Indonesia adalah mengenal kedua belah pihak, agar dapat mendorong mereka maju ke meja perundingan yang adil.
"Piala dunia U20 dapat dijadikan momentum untuk mengenal kedua belah pihak khususnya Israel," ungkap mantan wakil presiden RI ini.
2. Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
Dukungan kehadiran Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 juga datang dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Menurut Gus Yahya, sapaan akrabnya, penolakan atas Israel tidak akan memberi dampak apapun terlebih bagi Palestina.
"Kalau kita cuma menolak Israel jangan datang, habis itu tidur, apa gunanya buat Palestina, nggak ada gunanya juga," kata Gus Yahya dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (25/3/2023).
"Kalau Israel datang ke sini apa Palestina rugi belum tentu juga," ujarnya.
Menurut Gus Yahya, tak tepat jika Timnas Israel ditolak masuk Indonesia.
Langkah paling tepat adalah Indonesia memanfaatkan momentum gelaran FIFA U-20 ini dengan meneguhkan posisi Indonesia di platform internasional.
Dengan gelaran event internasional yang baik maka akan selaras dengan penguatan posisi Indonesia di level global.
Sehingga, menurut Gus Yahya, meningkatkan moral dan mengartikulasikan arah posisi Indonesia terkait solusi masalah Palestina di ajang internasional lebih berguna ketimbang penolakan tersebut.