Repdem: AHY Seharusnya Belajar Pada Kepemimpinan Presiden Jokowi yang Kaya Prestasi
Ketua Umum REPDEM, Wanto Sugito menanggapi peryataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Dengan menerima Israel di Indonesia, kata Wanto tentu melukai hati rakyat Palestina, dimana Palestina-lah yang memberi dukungan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia serta mengajak negara-neagra Timur Tengah untuk melakukan hal serupa.
“Orang minim pengetahuan akan data, sejarah dan peraturan pemerintah ya begini modelnya. Lagi pula, saya yakin sekali bahwa pembatalan tersebut tidak mungkin hanya karena faktor dua pemerintah daerah tersebut. Masa FIFA selemah itu sih? Yang seharusnya kita tekan bersama adalah alasan dibalik keputusan FIFA atas pembatalan itu,” tutup Wanto.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut perjuangan kemerdekaan Palestina seharusnya lewat jalur sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Hal itu diungkapkan oleh AHY untuk menanggapi pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20. Pembatalan tersebut disinyalir karena penolakan Indonesia terhadap timnas Israel.
AHY menyatakan bahwa perjuangan dan solidaritas Indonesia untuk Palestina hendaknya diletakkan pada jalur diplomasi multilateral yang semestinya.
"Jangan campur adukkan. Forumnya tidak sama, kita punya banyak forum lainnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ada namanya PBB, Perserikatan Bangsa-Bangsa, United Nations, yang setiap tahun menggelar Sidang Umum PBB atau UN’s General Assembly (GA). Kalau mau disampaikan di situ," ujar AHY dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).
AHY pun menyindir keberadaan Indonesia saat sidang umum PBB yang tidak pernah hadir.
Padahal, momentum itu bisa dipakai Indonesia untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina.
"Tapi sudah berapa kali GA, sekalipun pemimpin kita tidak datang ke sana. Sekali lewat zoom ketika pandemi, selebihnya ya tidak datang. Padahal itu adalah forum yang baik untuk menyuarakan isu-isu dunia tadi, maupun ada forum-forum multilateral lainnya,” jelasnya.
AHY memahami sebetulnya sampai dengan hari ini, jelas posisi Indonesia ingin turut memperjuangkan
kemerdekaan Palestina.
"Yes, itu ada dalam undang-undang dasar kita. Saya ulangi, itu ada dalam semangat konstitusi kita, masalah kemerdekaan berbangsa dari segala penjajahan di dunia,” tukasnya.