Meski Buka Komunikasi dengan Koalisi Besar, PSI Tegaskan Masih Dukung Ganjar Pranowo
Grace menegaskan bahwa PSI tetap mendukung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024 mendatang.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengungkapkan meski pihaknya jalin komunikasi dengan Koalisi Besar yang wacananya akan gabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Grace menegaskan bahwa PSI tetap mendukung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024 mendatang.
"Saat ini belum ada perubahan, keputusan PSI menyatakan dukungan pada Ganjar itu dasarnya adalah rembuk rakyat. Jadi mekanisme yang PSI miliki untuk bertanya pada masyarakat siapa yang ingin didukung, sampai saat saat ini kita belum ada perubahan atas hasil rembuk rakyat," kata Grace di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Grace melanjutkan ia merasa dalam keputusan tersebut PSI ingin memastikan siapa yang didukung tokoh yang satu visi. Artinya ada keberlanjutan.
"Itu yang kita paling konsen, karena kerja-kerja baik 10 tahun itu tidak gampang, kalau kemudian tongkat estafetnya diberikan kepada orang yang betul-betul beda visinya maka kita akan mulai dari nol lagi," sambungnya.
Menurut Grace seperti diketahui di tahun 2024 ini kalau dunia internasional bilang gelap.
"Gelap dalam arti tantangan ekonomi luar biasa, geo politik luar biasa jadi sangat penting untuk Indonesia ini ada kesinambungan kebijakan apalagi kebijakannya sudah baik," jelasnya.
Grace menegaskan bahwa rembuk rakyat merupakan mekanisme yang dilakukan PSI untuk menjaring keinginan masyarakat, dan belum ada perubahan.
"Setahu saya kalau dalam pembicaraan atau radarnya partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Besar itu nama-nama yang PSI usung. Sebenarnya ada di dalamnya, jadi proses masih berlangsung kita nikmati saja prosesnya," tutupnya.
Adapun sebelumnya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Giring Ganesha memutuskan partainya masuk ke dalam Koalisi Besar di Pemilu 2024 mendatang.
Adapun koalisi besar itu disebut-sebut beranggotakan partai politik dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
“Maka dengan Bismillahirrahmanirrahim PSI tegak lurus masuk dalam koalisi tim Jokowi mulai hari ini,” kata Giring Ganesha dalam konferensi pers di DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Koalisi Besar Bakal Turunkan Kualitas Pemilu, PSI: Tergantung Kandidatnya
Ia menjelaskan bahwa keputusan ini didasari dinamika politik belakangan ini. Tak hanya itu, langkah ini juga telah juga didisiusikan bersama seluruh kepengurusan DPP PSI.
Giring menambahkan pihaknya juga beranggapan bahwa ada capaian di era Presiden Joko Widodo yang perlu dijaga serta capaian-capaian yang perlu disempurnakan.
Hal ini pula lah yang menjadi landasan PSI mengikuti langkah-langkah parpol koalisi pemerintahan.
“Kita harus berbuat menjalin komunikasi dan juga bersama-sama berkoalisi dengan parpol yang memilih arah perjuangan yang sama. PSI dari awal saya pribadi seorang Giring Ganesha dari awal selalu bersama Pak Jokowi,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyebutkan bahwa partai kolaisi pemerintahan yang di antaranya tergabung dalam KIB dan KKIR mulai menunjukkan komunikasi yang intens.
PSI, kata Grace, pun tak ingin kehilangan momentum untuk turut bergabung pada Koalisi Besar tersebut.
Meskipun keputusan PSI bergabung Koalisi Besar tersebut belum dilakuakan komunikasi secara formal.
“Kami memutuskan untuk ikut dan komunimasi informal sudah dijalankan, minggu depan komunikasi formal,” kata Grace.
“Terkait koalisi jika semua pihak mengizinkanpsi dengan senang hati ikut masuk dalam tenda besar Pak Jokowi untuk tenda besar Pak Jokowi,” lanjut dia.
Diketahui, koalisi besar KIB-KKIR bergulir seusai Presiden Jokowi bersilaturahmi bersama lima parpol di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Minggu, (2/4/2023).