Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PAN: Zulhas Bersedia Jadi Penggerak Koalisi Kebangsaan

Zulkifli Hasan (Zulhas) disebut bersedia memimpin koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan, di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PAN: Zulhas Bersedia Jadi Penggerak Koalisi Kebangsaan
Kolase Tribunnews
Ilustrasi wacana koalisi KIB dan KKIR. PAN: Zulhas Bersedia Jadi Penggerak Koalisi Kebangsaan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) disebut bersedia memimpin koalisi besar atau Koalisi Kebangsaan, di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ada pun Koalisi Kebangsaan yang dimaksud adalah gabungan antara dari Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB (PAN, Golkar, PPP) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KIR (Gerindra dan PKB).

"Koalisi kebangsaan ini diinisiasi oleh partai-partai pendukung pemerintah. Sangat wajar jika kemudian semuanya berupaya melanjutkan capaian-capaian Presiden Jokowi. Nah, Zulkifli Hasan bersedia menjadi penggerak koalisi ini," kata Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay, kepada wartawan Senin (10/4/2023).

Saleh mengatakan, sosok Zulkifli Hasan dinilai pihak yang lebih netral. Hal itu dibuktikan PAN bisa dengan mudah komunikasi dan silaturrahmi dengan semua pihak. 

Tidak hanya dengan pihak yang ada di dalam jajaran pemerintah, tetapi juga dengan yang ada di luar pemerintahan.

"Selain itu, Zulkifli Hasan juga memiliki hubungan yang baik dengan berbagai organisasi masyarakat. Termasuk ormas keagamaan, ormas kepemudaan, organisasi mahasiswa, organisasi profesi, UMKM, dan lain-lain. Selama ini, komunikasi sudah terjalin dengan baik. Karena itu, tinggal melanjutkan saja," ucap Saleh.

Saleh menambahkan, Koalisi kebangsaan sangat terkait erat dengan dinamika politik dan keberlanjutan pembangunan. 

Baca juga: Tanggapi Wacana Koalisi Besar, Partai Demokrat: Biasa Saja, Kami Tidak Terpengaruh

Berita Rekomendasi

Karena itu, Presiden Jokowi diharapkan tetap bersedia menjadi komando. 

"Ini diperlukan agar arah koalisi kebangsaan tetap sesuai dengan yang direncanakan," pungkas Saleh.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas