Respons Demokrat hingga PKN Atas Bebasnya Anas Urbaningrum, Bahas soal Balas Dendam
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyarankan agar Anas Urbaningrum meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah tokoh politik ikut merespons bebasnya Anas Urbaningrum, eks Ketua Umum Partai Demokrat yang jadi terpidana kasus proyek Hambalang.
Diketahui, Anas Urbaningrum akan bebas dari Lapas Sukamiskin pada Selasa (11/4/2023).
Tak hanya politisi, antusiasmne para pendukungnya juga terlihat tatkala mereka hadir untuk menjemput Anas Urbaningrum.
Mereka yakni Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama dan sejumlah aktivis pemuda.
Haris merasa senang karena mentor dan partner berpikirnya akan segera menghirup udara bebas.
"Kami, khususnya yang tergabung dalam KNPI merasa ikut senang dengan segera bebasnya Bang Anas Urbaningrum, karena KNPI akan mendapatkan senior partner dalam berpikir, bergagasan dan bergerak," kata Haris dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas, Segini Harta Kekayaannya Sebelum Ditahan karena Korupsi, Capai Rp 5,3 M
Berikut tanggapan sejumlah tokoh politik yang ikut mengomentari bebasnya Anas Urbaningrum.
Respons Demokrat
Menanggapi bebasnya Anas Urbaningrum, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengucapkan selamat kepada Anas yang akan menghirup udara bebas.
Diketahui, setelah bebas, Anas Urbaningrum direncanakan akan menyampaikan pidato khusus.
"Terkait rencana pidato khusus di depan para loyalisnya, silahkan saja. Sah-sah saja untuk dilakukan sepanjang memenuhi ketentuan dan tak menggangu aktivitas publik. Beliau memang orator ulung," kata Kamhar, Selasa.
Menurut dugaan Kamhar, muatan materi yang akan disampaikan Anas di pidatonya nanti akan mempresentasikan hasil refleksi dan kontemplasi berupa ide dan gagasan untuk memberi bobot dan menjaga kesucian bulan Ramadan.
"Mengutip Eleanor Roosevelt 'First Lady' dan kolumnis dari Amerika bahwa 'Orang hebat berbicara mengenai ide-ide, orang biasa tentang kejadian sekitar, dan orang kecil berbicara tentang orang lain'. Kita akan menyaksikan apa yang dibicarakan akan menentukan levelnya," ujar Kamhar.
Baca juga: Adik Anas Urbaningrum Ungkap Kondisi sang Kakak Jelang Kebebasan dari Tahanan
Anas Diminta Datangi SBY
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyarankan agar Anas Urbaningrum meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pasalnya, menurutnya, Anas hampir membuat partai berlambang mercy tersebut karam.
"Sebagai sahabat, saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada bapak SBY dan seluruh kader Demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya," kata Andi Arief, Senin (10/4/2023).
Selain itu, Andi Arief menitipkan pesan agar Anas dapat memulai hidup baru.
"Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik," ujar Andi Arief.
Semua orang, lanjut Andi, pernah punya masa yang kelam, tetapi tak menutup kemungkinan untuk memperbaiki diri di kemudian hari.
Gede Pasek: SBY yang Harus Minta Maaf
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang juga loyalis Anas Urbaningrum I Gede Pasek menanggapi pernyataan Andi Arief yang meminta Anas Urbaningrum minta maaf ke SBY.
Menurutnya, SBY-lah yang seharusnya minta maaf kepada Anas Urbaningrum.
SBY diminta untuk meminta maaf atas pidatonya dari Jeddah yang memaksakan kasus Anas Urbaningrum disegerakan.
Selain itu, SBY juga diminta meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya.
"Meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus AU (Anas Urbaningrum) bisa disegerakan yang berakibat ada sprindik bocor ke Istana oleh oknum KPK."
"Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan Ketum saat AU (Anas Urbaningrum) belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi," kata Gede Pasek, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Jalan Panjang Seorang Anas Urbaningrum, dari Ketua HMI, Pimpin Demokrat, hingga Tersandung Hambalang
Respons Pengamat: Anas Sakit Hati
Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai Anas Urbaningrum sakit hati dan bakal berbalik arah menyerang partai Demokrat.
"Anas bisa jadi berbalik arah mengganggu menyerang Demokrat. Saya sih melihatnya namanya dipenjarakan bagaimana tidak sakit hati, bagaimana mau diam, pasti akan bergerak," ujar Ujang Komaruddin, Senin (10/4/2023).
Menurutnya, serangan tersebut lantaran Anas merasa sakit hati telah dipenjarakan oleh Partai Demokrat.
"Paling Demokrat nanti akan merasa terganggu dengan bebasnya Anas. Karena bagaimana pun Anas itu dipenjarakan kan bagaimana pun karena partai Demokrat," ungkap Ujang.
Sekjen PKN: Anas tak Dendam
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Sri Mulyono, Anas Urbaningrum tidak memiliki dendam pada orang lain.
Bebasnya Anas dari penjara, lanjut Sri Mulyono, juga bukan untuk balas dendam dengan musuh-musuh politiknya.
Justru setelah bebas, Anas ingin fokus untuk membangun kembali karier politiknya.
“Jadi kebebasan beliau bukan untuk balas dendam, bukan untuk membuat perhitungan-perhitungan politik dengan musuh-musuh politiknya,” ujar Sri Mulyono, Senin (10/4/2023).
Selepas dari Lapas Sukamiskin, kata Sri Mulyono, Anas bakal berjuang bersama PKN.
Anas bahkan diberikan kebebasan untuk memilih jabatannya di internal partai karena PKN memang dibentuk untuk Anas.
“Mas Anas akan bangkit dan PKN akan jadi salah satu partai yang masuk Senayan 2024 nanti,” imbuh dia.
Ia berharap tidak ada pihak yang mencoba mengadu domba Anas dan Partai Demokrat, termasuk dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam/Adi Suhendi/Reza Deni/ Igman Ibrahim/Eko Sutriyanto)(TribunJabar.id/Mega Nugraha)