Johanis Tanak KPK Chat Idris Sihite ESDM 'Cari Duit', Novel Baswedan Bicara Konflik Kepentingan
Novel Baswedan pun turut menyinggung terkait lingkungan dan dengan siapa orang berkawan.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Novel Baswedan angkat bicara soal percakapan antara Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dengan Plh Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite.
Di mana dalam percakapan yang tersebar di Twitter tersebut, terungkap kalimat "bisalah kita cari duit".
Eks penyidik KPK Novel Baswedan merespons hal itu dengan mengaitkannya ke arah bentura konflik kepentingan atau conflict of interest.
"Di kasus ini yang menjadi perhatian saya adalah apakah Johanis Tanak ketika memimpin ekspose perkara di ESDM, yang terkait dengan temannya sudah menyatakan dirinya conflict of interest atau diam saja?" kata Novel kepada awak media, Jumat (14/4/2023).
Menurut Novel, budaya kerja di KPK sudah dirusak.
ASN Polri itu melihat kini di KPK perilaku conflict of interest atau melanggar batasan integritas sudah dianggap hal biasa, bahkan cenderung dibela oleh sesama kolega.
Novel pun turut menyinggung terkait lingkungan dan dengan siapa orang berkawan.
Baca juga: Novel Baswedan: Firli Bahuri Sering Foto Dokumen Rahasia saat Jabat Deputi Penindakan KPK
"Memang ya, kalau kita bekerja atau berinteraksi, tentu akan terpengaruh lingkungan dan dengan siapa kita berkawan," kata dia.
Johanis Ngaku Sahabatan dengan Idris
Johanis Tanak membenarkan chat dengan Idris Sihite yang viral di Twitter.
Johanis mengaku sudah bersahabat dengan Idris sejak keduanya sama-sama masih di Kejaksaan Agung.
Sebelum menjadi pimpinan KPK, Johanis sempat menjadi Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
Sementara, sebelum bekerja di Kementerian ESDM, Idris menjabat Plt Kepala Kejari Cianjur dan Kepala Kejari Sanggau.
Dia juga sempat bertugas sebagai Kabag Tata Usaha Sekretariat Jamdatun, serta Kasubdit Pertimbangan Hukum Jamdatun.
"Chatting yang saya dengan beliau itu terjadi pada Oktober 2022, sebelum saya bertugas di sini (KPK). Nah itu sebelum saya bertugas di sini dan kemudian menjelang saya memasuki usia pensiun (dari kejaksaan)," ucap Johanis di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023) dini hari.
"Saya adalah sahabat, dan memang saya bersahabat dengan beliau, saya satu kantor dengan beliau dulu sehingga persahabatan memang itu berjalan sebagaimana mestinya," imbuhnya.
Karena merasa bersahabat dengan Idris, Johanis mengajak diskusi Sihite, sebagaimana yang viral di Twitter.
Namun, Johanis mengklaim dalam percakapan itu tidak dilatari niat buruk.
"Nah dia sebagai sahabat saya, saya ajak berdiskusi dengan chatting itu tadi tidak ada hal-hal yang negatif karena saya memang sejak S2 S3 itu mendalami masalah hukum bisnis sehingga saya lebih tertarik untuk kemudian bergerak dalam dalam bidang hukum bisnis, dan saya berdiskusi dengan beliau, chatting dengan beliau, bahwa saya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan tentunya memberikan pendapat hukum atau legal opinion," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Idris Sihite merupakan salah satu pihak yang sedang beperkara dengan KPK.
Idris sempat dipanggil sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian ESDM dalam jabatannya sebagai Plh Direktur Jenderal Minerba ESDM.
Johanis berdalih tidak mengetahui sahabatnya itu sudah menjadi Plh Dirjen Minerba ESDM. Yang dia tahu, Idris masih menjabat Kabiro Hukum ESDM.
Johanus mengatakan tidak mungkin dia sebodoh itu melakukan percakapan bila tahu Idris tengah dalam penyelidikan.
"Kalau pun ada chat saya dengan beliau, saat itu saya belum di KPK dan kalau pun saya sudah di KPK, saat itu belum ada surat perintah lidik terhadap beliau. Sekiranya ada lidik terhadap beliau, mana mungkin sebodoh itu saya mau chat sama beliau," kata Tanak.
Johanis lantas membeberkan surat perintah penyelidikan terhadap Idris Sihite tertanggal 5 April 2023.
"Seingat saya surat perintah lidik terhadap beliau itu tanggal 5 April 2023. Begitu yang sesungguhnya," kata dia.
Adapun percakapan antara Johanis Tanak dan Idris Sihite diungkap oleh akun Twitter @dimdim0783.
Berikut percakapannya:
Johanis Tanak: Waduh, masi bisalah kita cari duit, saya sdh buka kantor dgn teman, tp sy madi main di belakang layar, kita bisa bergabunglah main di belakang layar