Pengamat Ini Yakin 90 Persen PDIP Bakal Usung Ganjar jadi Capres, Ini Alasannya
Keyakinan akan diusungnya Ganjar Pranowo dari PDIP itu karena hingga kini, belum juga mengumumkan capres termasuk nama Puan Maharani
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menduga, Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) akan mengusung Ganjar Pranowo dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Bahkan Ray meyakini, kemungkinan itu mencapai 90 persen.
"Kalau saya sih melihat, PDIP itu sudah pada tahap 90 persen mendukung Ganjar sebagai calon presiden," kata Ray dalam diskusi PARA Syndicate yang bertajuk 'Koalisi Besar Untuk Siapa: Ganjar atau Prabowo atau?', Jumat (14/4/2023).
Keyakinan akan diusungnya Ganjar Pranowo dari PDIP itu karena hingga kini, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum juga mengumumkan capres, termasuk nama Puan Maharani.
Sementara, elektabilitas Ganjar Pranowo masih membaik sejauh ini.
Baca juga: Partai Ummat: Pilihan ke Prabowo Subianto Lebih Rasional Dibanding ke Ganjar Pranowo
"Kalau sampai akhir Maret 2023 PDIP tidak menjelaskan status mbak Puan apakah dia dicalonkan sebagai calon presiden atau sebagai calon wakil presiden, tidak ada lagi figur dari PDI Perjuangan kecuali Ganjar," ujar dia.
Dengan begitu, posisi Puan Maharani saat ini akan kecil diusung PDIP.
Puan Maharani menurut dia, masih berkesempatan menjadi ketua DPR RI di periode berikutnya.
"Jadi mbak Puan, wassalam, mungkin jadi ketua DPR lagi di masa yang akan datang, bagus juga, nggak apa-apa," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengungkapkan alasan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan calon presiden (capres) yang bakal diusung di 2024.
Basarah mengatakan pihaknya sengaja belum mengumumkan capres yang bakal diusung sering masa kampanye yang masih lama.
"Nah pendaftaran calon presiden sendiri baru dilakukan pada 19 Oktober 2023 sampai 25 November 2023, jadi rentang waktu dari sekarang itu masih ada enam bulan ke depan," kata Basarah dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (14/3/2023).
Dia menuturkan PDIP menyadari bila capres diumumkan saat ini maka genderang Pilpres mulai ditabuh juga.
"Nah PDIP menyadari kalau Ibu Mega memutuskan calon presidennya hari ini, maka sejatinya genderang pilpres telah ditabuh mulai saat itu juga," ujar Basarah.
"Dengan demikian akhirnya masa kampanye yang harusnya dipersingkat, malah akhirnya panjang," sambungnya.
Karenanya, Basarah menjelaskan PDIP hingga kini belum mengumumkan capres yang bakal diusung.
"Nah atas dasar kesadaran itulah sampai dengan saat ini, PDIP sengaja belum memutuskan calon presiden dan calon wakil presidennya," ucapnya.