Peringatan Dini BMKG Senin, 17 April 2023, Ada 29 Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
BMKG merilis daftar wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Senin (17/4/2023), sebanyak 29 wilayah alami cuaca ekstrem.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Senin (17/4/2023).
Menurut BMKG, sebanyak 29 wilayah mendapat peringatan dini cuaca ekstrem.
Dari total tersebut, sebanyak 25 wilayah diperkirakan mengalami hujan lebat, disertai petir dan angin.
Di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Riau, dan Jambi.
Sementara itu, tiga wilayah akan diguyur hujan disertai petir dan angin, sedangkan satu daerah berpotensi alami angin kencang.
Berikut ini peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Senin, 17 April 2023, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Wilayah Kalimantan Barat Berpotensi Angin Kencang, Senin 17 April 2023
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Gorontalo
- Sulawesi Selatan
Wilayah berpotensi alami angin kencang:
- Kalimantan Barat
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Senin, 17 April 2023 di Indonesia: Bandung Hujan Sedang Siang Hari
Pemicu cuaca ekstrem
Dikutip dari situs BMKG, Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) juga terpantau memanjang dari Samudera Hindia Barat Aceh hingga Riau, dari Kepulauan Mentawai hingga Laut Natuna.
Kemudian, dari Lampung hingga Perairan selatan Kalimantan Barat, dari Papua barat hingga Papua bagian Timur, dari dari Laut Banda hingga Laut Arafuru, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) terdapat di Samudera hindia selatan Jawa, Laut Jawa dan di Pesisir selatan Papua.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah sirkulasi siklonik/konvergensi/konfluensi.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)