Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prajurit TNI Diserang KKB di Nduga Papua: Jumlah Korban Belum Pasti, Pemantauan Masih Dilakukan

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman sebut korban penyerangan Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP), Sabtu (15/4/2023) belum pasti

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Prajurit TNI Diserang KKB di Nduga Papua: Jumlah Korban Belum Pasti, Pemantauan Masih Dilakukan
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Para pekerja Puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga yang diancam KKB pimpinan Egianus Kogoya berhasil diselamatkan tim gabungan TNI-Polri ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (8/2/2023). Dalam artikel mengulas tentang adanya penyerangan oleh Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) di Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (15/4/2023) kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, membenarkan adanya penyerangan oleh Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) pada Sabtu (15/4/2023) kemarin.

Penyerangan terhadap Tim Gabungan dari Satgas Yonif R 321/GT itu, terjadi di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga.

Menurut Herman, penyerangan oleh kelompok KST itu, dilakukan saat Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga.

Akibat penyerangan KST, hingga kini masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal maupun luka-luka.

"Bahwa benar Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kab Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KST, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (16/4/2023).

Baca juga: Prajurit TNI di Mugi-Mam Papua Diserang KKB, Kapendam Cenderawasih Mohon Doa Keselamatan Anggota

Herman mengatakan, sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan pasca penyerangan.

Namun, kata Herman, pihaknya terkendala cuaca, sehingga belum dapat berkomunikasi dengan aparat di lokasi.

Berita Rekomendasi

"Namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut," jelas Herman.

Meski begitu, upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan.

Lebih lanjut, Kapendam Cendrawasih memohon doa kepada masyarakat agar semua prajurit TNI yang bertugas sekaligus melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan.

"Mohon doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," ucapnya.

Terkait jumlah korban akibat penyerangan KST, hingga kini masih belum bisa dipastikan, dikabarkan aada enam orang yang meninggal.

Baca juga: Penyerangan di Mugi-Mam Nduga Papua Dikabarkan Menewaskan 6 Prajurit TNI, 9 Lainnya Ditangkap KTSP

Dilansir Kompas.tv, enam orang meninggal dunia, sembilan orang diduga ditangkap KTSP, dan 21 orang belum diketahui nasibnya.

Dalam laporan yang ditujukan kepada Pangdivif 1 Kostrad, tim gabungan terpencar sehingga menyelamatkan diri menuju ketinggian Cakra 1.

Sementara itu, jumlah kerugian belum dipastikan karena komunikasi dengan tim masih terputus.

Sejumlah personel TNI sedang mengangkat peti jenazah Pratu Hamdan yang gugur setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Yal di Kabupaten Nduga, Provinsi papua Pegunungan. Upacara pemberangkatan jenazah dilakukan di Timika, Selasa (4/4/2023).
Sejumlah personel TNI sedang mengangkat peti jenazah Pratu Hamdan yang gugur setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Yal di Kabupaten Nduga, Provinsi papua Pegunungan. Upacara pemberangkatan jenazah dilakukan di Timika, Selasa (4/4/2023). (Tribun-Papua.com)

Baca juga: BREAKING NEWS: Prajurit TNI di Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua Diserang KST

Melalui laporan itu, juga tercatat informasi sembilan orang yang ditawan KTSP didapatkan dari HT Channel KTSP di Pos Mugi dengan pernyataan, “Ini sembilan orang temanmu mau diambil atau tidak?” Pernyataan ini pun masih dalam penyelidikan.

Adapun Tactical Floor Game (TFG) dilaksanakan Dankolakopsrem 172, Dansatgas 321 dan Satgas gabungan Kopassus dalam rangka evakuasi dan pengiriman bantuan pasukan pada pukul 19.00 WIT.

Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel belum bisa memastikan jumlah korban pada peristiwa itu.

"Akibat serangan dan tembakan gerombolan KST tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka," tutur Kolonel Herman kepada Kompas.tv, Minggu (16/4) pagi.

Herman menyebut, pihaknya masih melakukan pemantauan, termasuk dilakukan upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.tv)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas