Jemaah Umrah Diduga Terima Fasilitas Tak Sesuai, Berikut Penjelasan JFT
jamaah mengeluh dengan fasilitas hotel, meskipun hotel itu sangat dekat dengan Masjidil Haram yang berada di ring 1.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Global Countries, Wael Ahmed, memberikan penjelasan soal perbedaan fasilitas hotel yang diterima para jemaah umrah yang diberangkatkan Jannah Firdaus Tour and Travel.
Dia mendapat informasi dari jemaah di hotel Burj Al Jewar ada beberapa kamar di hotel tersebut yang tidak sesuai.
Menurut dia, para jamaah mengeluh dengan fasilitas hotel, meskipun hotel itu sangat dekat dengan Masjidil Haram yang berada di ring 1.
"Tidak mungkin semua jemaah di hotel yang sama sehingga harus terpisah. Dan semua hotel sudah booking dan dibayarkan Jannah Firdaus sejak sebelum masuk Ramadan,” kata Wael Ahmed dalam keterangan, Minggu (16/4/2023).
Pada Ramadan 1444 H/2023, Jannah Firdaus Tour and Travel memberangkatkan 3000 jamaah umrah di bulan ramadhan tahun ini.
Jamaah yang ikut program Ramadan di tahun ini sebagian besar adalah jemaah yang berangkat di Ramadhan tahun lalu bersama Jannah Firdaus.
Para jamaah mengambil paket full Ramadan dan paket itikaf yang terdiri dari paket Ekonomi dan paket VIP.
Untuk memberikan pelayan terbaik kepada jamaah, Jannah Firdaus membooking sekitar 750 kamar hotel yang digunakan jamaah saat berada di Makkah maupun Madinah, yang terbagi di 14 hotel di Makkah.
Para jamaah Jannah Firdaus yang mengambil paket VIP di tempatkan di Makkah Tower, Safwa dar El Eiman, Elaf Mashaer, Makareem Ajyad, dan lain-lain semua standard bintang 5 dan salah satunya adalah di hotel Burj Al Jewar.
Sedangkan paket ekonomi ditempatkan di hotel Fajar Bade 2, Almarsa Algaryah, Grand Makkah dan lain-lain juga semua deket masjidil haram.
Pihak Jannah Firdaus memberikan solusi terbaik kepada jamaah dan tidak lari dari tanggung jawab kepada jamaah.
"Di tahun ini para jamaah mengajak sanak saudaranya untuk berangkat bersama Jannah Firdaus karena mereka tahu kualitas Jannah Firdaus. Bagi kami, pelayanan kepada jamaah adalah kunci sukses dalam menangani tamu-tamu Allah," ujar Wael.
Dalam kasus di hotel Burj Al Jewar, pihaknya dari tim Jannah Firdaus sudah melakukan survey dan melihat kamar di hotel tersebut sejak lama sebelum Ramadhan.
Jannah Firdaus tidak mengetahui hal tersebut, sehingga Jannah Firdaus menghubungi pihak muassasah dan muassasah sudah melaporkan Hotel Burj Al Jewar kepada kementrian pariwisata dan kementrian kesehatan Saudi.
Baca juga: Fasilitas di Bandara Kertajati Dinyatakan Siap untuk Dukung Penerbangan Umrah
Menyikapi hal itu, Jannah Firdaus akan tetap memberikan hak para Jamaah walaupun rugi banyak.
"Dari 3.000 Jamaah yang berangkat, dan hanya sekitar 3-4 persen yang terdampak masalah ini dan akan kita berikan juga hak-hak nya. Jannah Firdaus mengalami situasi musibah seperti sekarang, dan saya sebagai CEO Jannah Firdaus follow up semua dan tidak tinggal diam untuk selesaikan semua," ujarnya.
Jannah Firdaus Tour and Travel telah memberikan klarifikasi kepada Asosiasi Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh)
Sementara itu, Direktur Jannah Firdaus Rahmat Syam mengatakan pihaknya akan mengganti rugi meskipun harus mengeluarkan tambahan biaya.
Rahmat menegaskan, Jannah Firdaus Tour and Travel sejak berdiri berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah.
“Jannah Firdaus mengalami kerugian besar atas hal tersebut sekitar 3 milyar. Jannah Firdaus harus membayar lagi untuk hotel penggantinya. Juga kita berikan kompensasi iftar dan sahur gratis untuk semua jamaah yang berada di hotel Burj Al Jewar”, ungkap Rahmat.
Dia menambahkan Jannah Firdaus tidak mungkin mau merusak nama sendiri dengan memberikan hotel yang tidak bagus.
"Jannah Firdaus memberangkatkan sekitar 25.000 Jamaah, dan tidak ada yang kejadian seperti ini. Kami tahu jemaah kami banyak orang-orang penting dan pejabat-pejabat di Indonesia, tentunya beliau-beliau tidak akan memilih Travel yang punya nama tidak bagus. Oleh karena itu kita tidak mungkin menghilangkan kepercayaan para Jamaah dan mempertaruhkan nama baik kami, tentunya masalah ini sangat-sangat merugikan dan merusak reputasi Jannah Firdaus”, ujar Rahmat Syam.
Pada Jumat (14/4/2023) kemarin Jannah Firdaus Travel memenuhi panggilan Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh).
Baca juga: Kembangkan Ekosistem, Layanan Umroh Kini Diperkuat Digitalisasi
Himpuh telah memanggil Jannah Firdaus Travel atas dugaan wanprestasi. Upaya itu dilakukan agar pihak JFT bisa memberikan klarifikasi, bagaimana dan apa yang sebenarnya terjadi.