Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Bantah Lakukan Pengeboman untuk Selamatkan Pilot Susi Air

Polri membantah melakukan pengeboman dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merthens yang disandera oleh KKB

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polri Bantah Lakukan Pengeboman untuk Selamatkan Pilot Susi Air
Ist/Tribun Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi pilot Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri membantah melakukan pengeboman dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merthens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Donny Charles Go merupakan isu tersebut merupakan propaganda.

"Itu hanya propaganda untuk menyudutkan TNI dan Polri. Hadirnya TNI dan Polri guna mempersempit ruang gerak para penyandera. Peristiwa yang ada hanya kontak tembak, atau tembakan balasan karena diserang lebih dahulu," kata Donny kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).

Donny juga menegaskan bahwa dalam operasi pembebasan pilot Susi Air tersebut, pihaknya tidak dibekali dengan perlengkapan untuk pengeboman.

"Kita tidak dibekali dengan itu (bom)," tegasnya.

Lebih lanjut, Donny menerangkan aparat gabungan TNI-Polri masih berupaya membebaskan Kapten Philips dengan strategi khusus.

"Artinya Satgas TNI bersama Damai Cartenz masih terus bekerja agar bisa menemukan Pilot," tutupnya.

BERITA TERKAIT

Kapten Philips Minta Tak Ada Pengeboman

Beredar video berdurasi 1 menit 38 detik yang menunjukkan kondisi terkini pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens, usai tiga bulan lamanya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dalam video tersebut, Kapten Philips turut membeberkan kondisi terkininya hingga Senin (24/4/2023).

Kapten Philips menyatakan bahwa ia kini masih hidup dan dalam kondisi yang baik. Selain itu, asupan makan dan minum juga terpenuhi.

Kapten Philips mengungkapkan kini bersama kelompok yang menyanderanya mengaku tak ada masalah.

"Selamat siang, hari ini Senin tanggal 24 April tahun 2023 hampir 3 bulan dari waktu Organisasi Papua Merdeka (OPM) tangkap saya di Paro, saya masih hidup , saya makan baik, minum baik," ungkap Kapten Philips.

"Di sini, kita duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama. Tidak ada masalah," terang Kapten Philips.

Baca juga: 3 Bulan Disandera KKB, Begini Kondisi Pilot Susi Air Kapten Philip

Lanjut Kapten Philips menyatakan, semestinya Indonesia tak melepas bom di kawasan yang dilalui Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat menyanderanya.

Pasalnya, daerah tersebut dikatakan sangat bahaya untuk Kapten Philips.

"Indonesia lepas bom di sini, itu bahaya. Tidak usah lepas bom, karena itu bahaya untuk saya, dan orang-orang disini," sambungnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas