Survei LSI: Ridwan Kamil Ungguli Posisi Cawapres, Kalahkan Sandiaga Uno dan AHY
Hasil survei LSI soal calon wakil presiden (cawapres) menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di posisi tertinggi
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) soal calon wakil presiden (cawapres) menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di posisi tertinggi.
"Elektabilitas calon wakil presiden itu paling tinggi masih dipegang oleh Ridwan Kamil 19,5 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis surveinya secara daring, Rabu (3/5/2023).
Survei dengan semi terbuka ini menggunakan 17 nama figur-figur yang diyakini bisa menjadi cawapres.
Djayadi mengatakan hasil survei tersebut tak berbeda jauh dengan survei yang dilakukan LSI pada awal April 2023.
Setelah Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berada di posisi kedua dengan elektabilitas 14,4 persen.
Lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 11,6 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 10,5 persen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 6,8 persen.
"Lima besarnya masih sama," ujar Djayadi.
Djayadi menjelaskan nama Menkopolhukam Mahfud MD juga muncul dalam survei tersebut dengan elektabilitas 4,5 persen.
"Ada nama Pak Mahfud juga di situ cukup tinggi 4,5 persen lalu nama-nama lainnya termasuk beberapa nama ketua partai," ucapnya.
Adapun survei itu dilakukan LSI pada 12 sampai 17 April 2023. Populasi dari survei ini dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden.
Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Baca juga: Hasil Survei Cawapres Indikator Politik: Ridwan Kamil Teratas Disusul Sandiaga, AHY dan Erick Thohir
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.