Ramai di Twitter Negosiasi Gagal, Data Nasabah BSI Dibocorkan Kelompok Hacker ke Dark Web?
grup ransomware LockBit menyebarkan 15 juta data nasabah BSI yang mereka curi ke situs dark web.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triamojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramai di media sosial Twitter menyebutkan bahwa periode negosiasi antara kelompok peretas (hacker) LockBit dengan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) telah berakhir gagal.
Sehingga grup Ransomware LockBit menyebarkan 15 juta data nasabah BSI yang mereka curi ke situs dark web.
Pernyataan ini disampaikan oleh akun Twitter @darktracer_int pada Selasa (16/5/2023).
"Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di dark web," cuit @darktracer_int seperti dikutip Tribunnews.
Dalam unggahan cuitan tersebut, turut disertakan tangkapan layar daftar indeks sejumlah data manajemen perseroan mulai dari regional chief executive officer (RCEO) hingga Sekretaris, retail banking, Id Card TAD BSM, Wholesale Banking, Funding and Transaction, serta Dokumen Syarat Akad 19 April 2022.
Terpisah, PT Bank Syariah Indonesia, Tbk atau BSI memastikan bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman sehingga nasabah bisa bertransaksi secara normal dan aman.
Pernyataan ini disampaikan oleh Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo menanggapi isu kebocoran data yang disebabkan serangan siber.
"Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan," ungkap Gunawan.
BSI menyebut terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem dan mitigasi jangka panjang.
Baca juga: BSI diduga kena serangan siber, pengamat sebut sistem pertahanan bank tidak kuat
Gunawan mengaku BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan terhadap potensi gangguan data dan peningkatan proteksi serta ketahanan sistem.
"Gangguan yang sempat terjadi pada sistem BSI pada Senin, 8 Mei 2023, sudah diatasi secara bertahap. Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang," tuturnya.