6 Fakta Penyakit Sifilis di Indonesia: Meningkat sampai 70 persen hingga Dampak Bagi Anak-anak
Simak 6 fakta penyakit sifilis atau raja singa di Indonesia. Meningkat 70 persen hingga dampak bagi anak-anak
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Selain itu, bisa juga disebabkan rendahnya wawasan untuk memaklumkan skrining penyakit sifilis.
Apalagi dengan seringnya bergonta-ganti pasangan seksual.
5. Peningkatan Kasus Sifilis di Yogyakarta
Peningkatan kasus sifilis ini terlihat dari tahun 2020 yang tercatat ada 67 kasus.
Kemudian, berselang satu tahun pada 2021 meningkat menjadi 141 kasus.
Pada tahun 2023 ini, kasus sifilis di Yogyakarta meningkat menjadi 333 kasus.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Setyarini Hestu Lestari.
"Tahun 2023 terdapat 89 kasus per Januari hingga Maret," kata Rini, Rabu (10/5/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Penyakit yang disebabkan hubungan seksual ini tidak menyebabkan case fatality rate (CFR) atau angka kematian.
Rini menambahkan bahwa sifilis ini dapat diobati seperti emnggunakan antibiotik.
6. Dampak Sifilis pada Anak
Penyakit sifilis ini dapat berdampak fatal bagi anak-anak.
Apalagi anak pengidap sifilis bisa terpapar seumur hidup.
Kemudian, untuk bayi yang masih dalam kandungan bisa beresiko meninggal dunia jika terpapar sifilis dari orang tuanya.
Bayi yang telah lahir dan terpapar sifilis ini akan mengalami luka dan gatal di alat kelamin, seperti halnya orang dewasa.
Selain itu, sifilis akan mempengaruhi fungsi organ tubuh seperti otak, hati, jantung, hingga pembuluh darah manusia.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)