Terkendala di Capres, PPP Pesimis Koalisi Besar Akan Terwujud
Kendala dari penggabungan koalisi tersebut kata dia yakni soal sosok Capres yang akan diusung.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi atau yang karib disapa Awiek mengatakan sejak awal partainya pesimis pembentukan koalisi besar antara Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, PPP akan terwujud.
Kendala dari penggabungan koalisi tersebut kata dia yakni soal sosok Capres yang akan diusung.
"Hambatan utamanya adalah figur capres yang mau diusung. Karena ada nama Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo. Tidak mungkin dalam koalisi ada tiga capres," kata Awiek Sabtu, (27/5/2023).
Menurut dia, secara formal KIB belum bubar meskipun PPP telah mendeklarasikan dukungan pada salah satu bakal Capres.
Kerja sama koalisi di KIB akan terus berlanjut bila memiliki figur Capres yang sama kedepannya.
"Sejauh ini, PPP sudah memutuskan mengusung Ganjar Pranowo, sementara Golkar mengusung Airlangga Hartarto adapun PAN dalam rakernasnya sempat menyebut pasangan Ganjar Pranowo-Erick Tohir," katanya.
Awiek mengatakan apabila Capres yang didukung nantinya Ganjar Pranowo, maka KIB akan menjalin kerjasama dengan PDIP. Namun apabila tidak, maka kerja sama koalisi antar partai di KIB tidak berlanjut.
Baca juga: PPP Pesimistis Koalisi Besar Bisa Terbentuk, Tarik Menarik Sosok Capres Jadi Alasan Utamanya
"Jika figur capresnya nanti Ganjar Pranowo maka KIB akan bersama PDIP. Namun jika tidak ada kesepakatan figur capres maka KIB tidak melanjutkan. Karena itulah wacana koalisi besar gabungan KKIR-KIB semakin sulit terwujud," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.