Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Hari Lahir Pancasila 2023, Berawal dari Usulan Soekarno dalam Sidang BPUPKI 1 Juni 1945

Berikut sejarah Hari Lahir Pancasila 2023, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Kamis (1/6/2023).

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Sejarah Hari Lahir Pancasila 2023, Berawal dari Usulan Soekarno dalam Sidang BPUPKI 1 Juni 1945
harlahpancasila.bpip.go.id
Logo Hari Lahir Pancasila 2023 - Berikut sejarah Hari Lahir Pancasila 2023, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Kamis (1/6/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah Hari Lahir Pancasila 2023.

Hari Lahir Pancasila 2023 diperingati setiap 1 Juni, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Kamis (1/6/2023).

Peringatan Hari Lahir Pancasila 2023 pertama kali diusulkan oleh Megawati Soekarno Putri kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden ke-6 RI.

Namun, penetapan Hari Lahir Pancasila sebagai hari nasional baru terwujud di era Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo menetapkan peringatan tersebut melalui Keppres Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

Melalui Keppres tersebut menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.

Baca juga: Link Download Logo Hari Lahir Pancasila 2023 Resmi

Serta setiap tanggal 1 Juni, Hari Lahir Pancasila menjadi hari libur nasional.

Berita Rekomendasi

Lantas bagaimana sejarah hari lahirnya Pancasila?

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945

Mengutip laman Kemdibud, 1 Juni menjadi tanggal yang sangat penting, karena tepat di tanggal tersebut Pancasila sebagai dasar negara telah lahir.

Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia, yang di dalamnya terkandung falsafah kebangsaan.

Sejarah lahirnya Pancasila, bermula ketika bangsa Indonesia memperoleh janji kemerdekaan dari Perdana Menteri (PM) Jepang, Kunaiki Koiso pada 7 September 1944.

Janji kemerdekaan tersebut diberikan dalam rangka menghimpun kekuatan dari rakyat Indonesia untuk melawan sekutu.

Dalam rangka mempertegas janji kemerdekaan, maka pada 29 April 1945, Jepang menerbitkan maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura).

Lambang Pancasila.
Lambang Pancasila. (freepik)

Dalam maklumat tersebut termuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Tugas dari BPUPKI yaitu menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI yang beranggotakan 70 orang mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945.

Rapat pertama yang diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta ini, bertujuan untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia.

Lokasi sidang pertama BPUPKI tersebut kini dikenal dengan Gedung Pancasila, yang dulunya merupakan gedung Volksraad di jaman Belanda.

Rumusan awal Pancasila pertama kali dikemukakan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945.

Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul.

Kemudian baru mendapat sebutan Lahirnya Pancasila oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

Radjiman Wedyodiningrat, sosok dokter dan pahlawan nasional di balik lahirnya Hari Lanjut Usia Nasional. Ia merupakan pemimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang melahirkan rancangan dasar negara Indonesia.(DOK. IPPHOS/ANRI)
Radjiman Wedyodiningrat, sosok dokter dan pahlawan nasional di balik lahirnya Hari Lanjut Usia Nasional. Ia merupakan pemimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang melahirkan rancangan dasar negara Indonesia.(DOK. IPPHOS/ANRI) ((DOK. IPPHOS/ANRI)/Kompas.com)

Baca juga: Hari Lahir Pancasila 2023: Tema dan Logonya, Beserta Link Download

Sebab dalam pidato Soekarno 1 Juni 1945, ia mengemukakan dan mengusulkan lima prinsip atau asas yang sebaik-baiknya dijadikan dasar negara Indonesia Merdeka dengan nama Pancasila.

Sebuah nama yang menurut Soekarno diperoleh dari seorang teman yang ahli bahasa tanpa menyebut siapakah nama temannya tersebut.

Lima konsep dasar negara itu kemudian dirangkung dalam nama Panca Sila, atas petunjuk seorang ahli bahasa.

Kata Pancasila diambil dari bahasa sansekerta, di mana Panca berarti lima dan Sila yang berarti dasar atau asas.

Namun, Pancasila yang diusulkan oleh Soekarno saat itu adalah cukup berbeda dengan Pancasila yang kita kenal saat ini.

Perbedaan itu terutama dalam hal susunan redaksi, sistematika, atau urutan sila-silanya.

Berikut usulan sila-sila Pancasila dari Ir Soekarno saat itu:

1. Kebangsaan Indonesia;

2. Internasionalisasi atau peri kemanusiaan;

3. Mufakat atau demokrasi;

4. Kesejahteraan;

5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut.

Maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan.

Anggotanya berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Anggota Panitia Sembilan di sidang BPUPKI untuk menetapkan dasar negara dan Ideologi Pancasila.
Anggota Panitia Sembilan di sidang BPUPKI untuk menetapkan dasar negara dan Ideologi Pancasila. (Tangkap Layar Buku PPKN Kelas VII)

Baca juga: Sambut Hari Lahir Pancasila, Masyarakat Antusias Ikut Pagelaran Kirab Pancasila

Hingga lahirlah naskah pancasila resmi yang kita kenal pada saat ini, yaitu:

1. Ketuhanan yang maha esa;

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;

3. Persatuan Indonesia;

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Naskah resmi Pancasila ini baru disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Yakni satu hari setelah Indonesia merdeka melalui rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), bersamaan dengan disahkannya UUD 1945 sebagai undang-undang dasar negara.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas