Djarot: Rakernas III Momentum PDIP Terjemahkan Ideologi Pancasila Lewat Program Perangi Kemiskinan
Sehingga, tema ini merujuk semangat mengentaskan kemiskinan sebagaimana amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) Pasal 34 ayat 1.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Steering Committe (SC) Rakernas, Djarot Saiful Hidayat menyebut bahwa Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP merupakan bentuk konsolidasi partai dalam pemikiran serta program-program ideologis yaitu Pancasila.
Di mana, kata Djarot, Partai menterjemahkan ideologi Pancasila dalam bentuk program dan kebijakan. Sehingga, tema Rakernas III PDIP kali ini adalah 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh Nagara'.
Sehingga, tema ini merujuk semangat mengentaskan kemiskinan sebagaimana amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) Pasal 34 ayat 1.
Hal itu disampaikan Djarot saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalam Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (5/6/2023). Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta.
Djarot juga menyebut, Rakenas III ini bertepatan dengan hari lahir Presiden Pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno dalam semangatnya menciptakan kemerdekaan dari kemiskinan.
"Karena Rakernas ini akan dibuka tanggal 6 Juni yaitu hari lahir Bung Karno. Berarti kalau Bung Karno masih diberikan hidup usianya sudah 122 tahun," kata Djarot.
Baca juga: Rakernas PDIP Bahas Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia
Jadi ulang tahun Bung Karno yang ke 122, maka kita akan menterjemahkan cita-cita Bung Karno ketika mendeklarasikan Indonesia Merdeka dan ketika menggali Pancasila, apa cita-cita beliau, beliau sampaikan bahwa di dalam Indonesia Merdeka itulah tidak ada kemiskinan bagi rakyat kita," sambung dia.
Selain itu, Djarot juga menyampaikan apa yang telah dikatakan oleh Sekjen Hasto Kristiyanto soal komitmen PDIP dalam menuju tahun 2024. Yakni, tidak ada lagi kemiskinan ekstrem di seluruh daerah yang dipimpin oleh kepala daerah dari PDIP.
"Kita berkomitmen tahun 2024 seluruh kepala daerah dari PDIP akan betul-betul bekerja, berusaha keras agar 2024 tifak ada kemiskinan esktrem di wilayahnya," terang Djarot.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut, seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan berjalan secara berkesinambungan menuju tahun 2034, agar tidak ada kemiskinan di Indonesia.
"Berarti 10,12,13 tahun yang akan datang 0 persen. Tahun 2024 kemiskinan ekstrem yang sekarang ini kurang lebih 1,5 persen itu 0 persen," ucap Djarot.
Dia menambahkan, pada Rakernas III PDIP ini juga ada testimoni serta sharing beberapa kepala daerah yang konsisten untuk melaksanakan perintah partai.
Mulai dari, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu , Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Walikota Tidore Kepulauan Capt. H. Ali Ibrahim.
"Seluruh kepala daerah itu diperintahkan dari PDI Perjuangan untuk menyusun anggaran yang betul-betul berpihak kepada budgeting. Budgeting itu harus berpihak kepada rakyat miskin. Anggaran juga harus mampu menciptakan lapangan kerja. Anggaran juga harus pro empowerment, berpihak untuk memberdayakan rakyat di wilayah masing-masing," papar Djarot.
"Ini materinya, kemudian tidak kalah penting kita juga akan mengkonsolidasikan pemenangan Pileg dan Pilpres, makanya sifatnya tertutup," jelas dia.
Adapun, tema Rakernas III kali ini yakni 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar diPelihara oleh Nagara'.
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pun bakal menyampaikan pidato politiknya. Sementara, Presiden Joko Widodo akan memberikan sambutan dan arahan secara tertutup.
Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo dijadwalkan hadir langsung dalam pembukaan Rakernas III itu.