Info Peringatan Dini Selasa, 6 Juni 2023, BMKG: 29 Wilayah akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Simak peringatan dini dari BMKG Selasa, 6 Juni 2023, 29 wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Simak informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok, Selasa, 6 Juni 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Menurut laporan dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 29 wilayah di Indonesia.
Hujan disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di 10 wilayah.
Sedangkan 19 wilayah lainnya akan mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Kondisi ini juga dipicu karena adanya bibit siklon tropis yang terjadi esok hari.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: 30 Wilayah Berpotensi Hujan pada Hari Ini, Senin 5 Juni 2023
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- Riau
- Kep. Riau
- Kep. Bangka Belitung
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Maluku
Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok, 4 Juni 2023 di Indonesia, BMKG: Banjarmasin Hujan Petir Siang Hari
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Timur
- Bali
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Senin, 5 Juni 2023: 20 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir dan Angin Kencang
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Info Peringatan Dini Minggu, 4 Juni 2023, BMKG: 23 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem
Pemicu Cuaca Ekstrem
Bibit Siklon Tropis 98 W terpantau berada di Samudera Pasifik Barat Laut sebelah Utara Papua dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara 1006.0 hPa.
Bibit siklon tropis ini bergerak ke arah Utara, dan dalam 24 jam kedepan diprakirakan dalam kategori rendah untuk menjadi siklon tropis.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi), daerah pertemuan angin (konfluensi), dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Pasifik sebelah Timur Filipina sekitar sistem.
Bibit Siklon Tropis 99 W terpantau berada di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum mencapai 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara 1006.0 hPa.
Bibit siklon tropis ini bergerak ke arah Utara, dan dalam 24 jam kedepan diprakirakan dalam kategori rendah untuk menjadi siklon tropis.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi), daerah pertemuan angin (konfluensi), dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Laut Cina Serlatan sekitar sistem.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Sulawesi Barat. Sirkulasi tersebut membentuk daerah konvergensi dari Sulawesi Selatan hingga Selat Makassar.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Bengkulu hingga Jambi, dari Aceh hingga Sumatera Utara, dan di Papua.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau berada di Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik Timur Filipina.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah /konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)