Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum LDII Tegaskan Nilai-nilai Pancasila Bisa Kikis Radikalisme 

Peringatan Hari Lahir Pancasila bagi LDII tak sekadar seremoni tapi jadi pengingat dan evaluasi sejauh mana penananaman nilai Pancasila dijalankan.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ketua Umum LDII Tegaskan Nilai-nilai Pancasila Bisa Kikis Radikalisme 
dok LDII
Ketum LDII Chriswanto Santoso instruksikan agar pondok-pondok pesantren berkonsep boarding school dan tradisional melaksanakan upacara bendera pada hari Pancasila, 1 Juni 2023. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persoalan besar dalam kehidupan beragama adalah bangkitnya radikalisme dalam beragama. 

Pihak-pihak yang mengaku paling benar dalam beragama memicu kekerasan sektarian, yang saat ini jadi masalah di berbagai negara. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

“Alhamdulillah, Indonesia memiliki Pancasila yang merupakan rahmat. Sebagai falsafah bangsa, Pancasila menjadi modal sosial yang sangat besar dalam mengikis radikalisme di tengah masyarakat,” tutur KH Chriswanto. 

Pancasila tidak memiliki pertentangan satupun dengan agama-agama di Indonesia. 

Justru memperkokoh nilai-nilai dalam agama itu sendiri, sebaliknya kesesuaian itu membuat Pancasila menempati ruang tersendiri bagi umat beragama di Indonesia.

Namun, persoalannya pembumian nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar, menengah dan atas menemui kendala. 

BERITA REKOMENDASI

Sebagian guru belum mampu memberi contoh bagaimana mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bagi para siswa.

“Bahkan, pada jenjang perguruan tinggi, pendidikan Pancasila sudah tidak ditemukan. Dulu terdapat Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau P4 untuk mahasiswa baru. Saat ini tidak ada lagi,” kata KH Chriswanto.

Baca juga: Panglima TNI Minta Prajurit Selalu Jaga dan Lestarikan Nilai-Nilai Pancasila

Ketidaktahuan atau kurangnya pemahaman mengenai Pancasila, tentu menjadi masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pancasila adalah kutub moderat yang mengurangi tensi tinggi dalam keresahan sosial terkait suku, agama, dan ras di Indonesia. Padahal bangsa Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang sangat plural,” tuturnya.

LDII menurut KH Chriswanto menyambut baik penetapan 1 Juni sebagai peringatan Hari Lahir Pancasila


Peringatan Hari Lahir Pancasila bagi LDII tidak sekadar seremoni, tapi jadi pengingat dan evaluasi sejauh mana penananaman nilai-nilai Pancasila di majelis taklim, pondok pesantren, sekolah, dan perguruan tinggi yang bernaung di bawah LDII dijalankan.

“Kami instruksikan agar pondok-pondok pesantren berkonsep boarding school dan tradisional melaksanakan upacara bendera. Seremoni itu menjadi penyadar sekaligus evaluasi sejauh mana para siswa dan santri menjadi pribadi pancasilais,” ujar KH Chriswanto. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas