Dua Caleg Muda “Sabang-Merauke” PSI Siap Berjuang Lawan Korupsi dan Kerusakan Lingkungan
DNA PSI, partai anti intoleransi yang sangat sangat menjunjung tinggi keragaman, sangat sesuai dengan latar belakang saya seorang aktivis dan seniman
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua anak muda berprestasi dari Papua dan Aceh menjadi bakal calon legislatif (caleg) PSI.
Mereka adalah aktris-model-aktivis Monalisa Sembor dan aktor Qausar Harta Yudana.
“DNA PSI, yaitu partai anti intoleransi yang sangat sangat menjunjung tinggi keragaman, sangat sesuai dengan latar belakang saya seorang aktivis dan seniman. Saya sudah melihat-lihat sejumlah partai tapi PSI yang paling pas di hati saya,” kata Monalisa dalam acara penerimaan di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Rabu 7 Juni 2023.
Bersama PSI, Monalisa mengatakan mewujudkan peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan, mengambil tindakan segera untuk melawan perubahan iklim, serta menciptakan Indonesia yang inklusif.
“Saya akan mendedikasikan diri untuk Papua. Perlu ada banyak anak muda di dalam sistem untuk melakukan perbaikan,” lanjut Monalisa yang lahir di Wamena, 17 April 1996, tersebut.
Baca juga: Ombudsman Wanti-Wanti Kemendag Transparan soal Impor Bawang Putih, Jika Abai akan Diinvestigasi
Pada kesempatan yang sama, Qausar menyatakan, PSI merupakan wadah yang tepat untuk para milenial seperti dirinya.
“Saya merasa bisa lebih dekat dengan orang-orang di dalam PSI. Mungkin karena kebanyakan mereka bukan dari kalangan politisi umumnya, tapi orang-orang yangsebelumnya bekerja di luar politik. Di PSI juga keragaman mendapat tempat; tidak melihat suku, agama, etnis, bahkan status sosial,” lanjut Qausar.
PSI juga mengesankan Qausar karena tidak ada satu pun kadernya yang tersangkut kasus korupsi.
“Saya melihat, PSI adalah partai anti-korupsi yang sebenarnya. Terbukti sampai saat ini belum ada kader PSI yang merapat ke KPK. Bahkan, terakhir Ibu Irma Hutabarat yang aktivis anti-korupsi, juga bergabung ke PSI,” tambah pria kelahiran Banda Aceh, 2 September 1992, ini.
Qausar mengatakan, masuk ke dunia politik seperti berjalan di bawah hujan. Kalau salah pilih payung, kita kena basah.
“PSI bukan sekadar payung yang melindungi saya dari kebasahan tapi menjadi jas hujan untuk saya dalam membantu masyarakat,” katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha mengatakan, PSI merupakan pilihan tepat untuk mereka yang anti-korupsi.
“Kita terus menjaga integritas, untuk menjauh dari praktik-praktik korupsi. Kita tidak pernah sekali pun membahas atau membicarakan cara untuk dapat proyek dari APBN atau APBD. Tidak pernah,” ujar Giring.
Maka, lanjutnya, hari ini sungguh membahagiakan karena PSI kedatangan dua anak muda keren dan berprestasi.
“Dua anak muda perwakilan Sabang dan Merauke bergabung dan siap berjuang bersama PSI. Kami mendapat energi baru untuk terus menyebarkan kebaikan, untuk melawan korupsi dan intoleransi,” pungkas Giring.
Monalisa Sembor lulus dari Sistem Informasi Universitas Kristen Duta Wacana.
Ia aktif sebagai aktivis lingkungan di organisasi PapuaTradaSampah. Bersama teman-teman di organisasi tersebut, ia kerap melakukan aksi pembersihan lingkungan.
Monalisa terjun ke dunia modeling ketika masuk di komunitas foto saat kuliah.
Semula ingin menjadi fotografer namun belakangan lebih sering berada di depan kamera.
Ia kemudian menjadi model dan pernah menjadi bintang iklan sampo pada 2017.
Baca juga: Ridwan Kamil Siap Menangkan Golkar di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta pada Pileg 2024
Ia juga merupakan salah seorang pemeran di film _Glo, Kau Cahaya_ yang tayang mulai 9 Maret 2023 di bioskop.
Qausar jauh lebih dikenal sebagai aktor. Pada 2010, ia diberikan kesempatan berperan di film pertamanya, Sang Pencerah.
Melalui film Pengejar Angin (2011), ia berhasil masuk ke dalam nominasi Aktor Pendatang Baru Terbaik dan Aktor Pendatang Baru Terfavorit di ajang Indonesian Movie Awards 2012.
Pada 2012, ia memenangkan penghargaan kategori Pemeran Utama Pria Terpuji di ajang Festival Film Bandung 2012.
Sampai sekarang, lulusan Institut Kesenian Jakarta ini masih sering muncul di FTV dan film layar lebar.