Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Lama Tak Terdengar Kabarnya, ke Mana Andika Perkasa?

Jenderal Andika Perkasa resmi menyerahkan jabatannya sebagai Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono pada Selasa (20/12/2022).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Lama Tak Terdengar Kabarnya, ke Mana Andika Perkasa?
Dok. pribadi
Andika Perkasa, Mantan Panglima TNI. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak terdengar kabarnya, kemana Andika Perkasa?

Jenderal Andika Perkasa resmi menyerahkan jabatannya sebagai Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono pada Selasa (20/12/2022).

Sejak saat itu tidak banyak kabar mengenai Andika Perkasa.

"Saya tidak lihat beliau belakangan ini. Kemana dia? Seorang jenderal yang atletis rajin olahraga dan memiliki pendidikan luar biasa. Dia pernah mengenyam pendidikan di Harvard AS dan S3 di George University. Ilmunya bukan kaleng-kaleng," kata Prof  Rhenald Kasali.

Pandangan itu disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali melalui video yang diunggah di kanal YouTube-nya  @rhenald_kasali dikutip, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Ketika Andika Perkasa dan Jenderal Bintang Empat Amerika Serikat Ngobrol Santai Bahas Anak

Rhenald Kasali membahas sosok Andika berdasarkan masukan dari penontonnya di Youtube.

Dia mengatakan  Indonesia perlu mempertimbangkan pemimpin yang rendah hati, memiliki intelektual memadai dan mampu membawa bangsa ini ke depan untuk menghadapi tantangan global.

Berita Rekomendasi

Kriteria itu telah dipenuhi mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

Rhenald Kasali menilai banyak gagasan dan langkah Andika Perkasa yang diakui dunia.

Salah satunya mengubah format pertemuan militer antarnegara di ASEAN dari yang semula persaingan menjadi kerja sama.

“Jadi, kalau ada serangan bersama di wilayah ASEAN, maka tentara yang bertempur tidak hanya satu bangsa, tetapi bisa saling bekerja sama, dan menghadapinya secara bersama-sama,” kata Rhenald Kasali.

Praktisi bisnis itu juga menyebut peran Andika Perkasa dalam gelaran KTT G20 di Bali perlu mendapat apresiasi.

Menurutnya, tentara yang juga alumni George Washington University itu dapat mengkolaborasikan pasukan antarnegara sehingga tercipta sistem keamanan yang kuat.

“Kolaborasi antarbangsa itu membuat kepala-kepala negara yang datang ke G20 merasa nyaman karena mereka mendapat laporan dari pasukan pengawal mereka bahwa telah dilakukan upaya kolaborasi, dan mereka bisa mengawal kepala negara mereka dengan baik,” ujar Rhenald Kasali.

Ditambahkan Rhenald sebagai negara Non-Blok yang dirintis Bung Karno, bisa diartikan Indonesia tidak berteman dengan siapa-siapa.

Namun di masa ini, Andika Perkasa memilih jalan lain, yakni berteman dengan semuanya.

“Pada hakikatnya, berkolaborasi membuat kita jadi bangsa yang kuat. Itu adalah jalan strategi yang juga harus dipahami para pemimpin di masa depan,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Rhenald, Andika Perkasa melakukan berbagai terobosan di lingkup internal selama memuncaki struktural TNI sejak 2021.

Menurutnya, Andika sangat mengedepankan inklusivitas di ranah kemiliteran.

Andika dianggap Rhenald sebagai sosok pemberani karena telah memperbarui kebijakan fundamental, di antaranya menghapus larangan keturunan PKI menjadi anggota TNI.

Ini adalah terobosan yang luar biasa  dimana semua anak bangsa mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota TNI .

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas