Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Mosi Tidak Percaya, PB PGRI: Kepercayaan dari Daerah Malah Makin Kuat

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi menanggapi mosi tidak percaya sejumlah pengurus terhadap pihaknya

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Tanggapi Mosi Tidak Percaya, PB PGRI: Kepercayaan dari Daerah Malah Makin Kuat
Reza Deni/Tribunnews.com
Ketua PGRI Unifah Rosyidi di Kantor Wapres, Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020). Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi menanggapi mosi tidak percaya sejumlah pengurus terhadap pihaknya, Minggu (18/6/2023). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi menanggapi mosi tidak percaya sejumlah pengurus terhadap pihaknya.

Menurut Unifah, sejauh kepercayaan pengurus daerah terhadap kepemimpinannya semakin kuat dan solid.

"Kalaupun terjadi dinamika, friksi, ataupun perbedaan pendapat antar pengurus dan berbagai kelompok kepentingan, hal itu masih sebatas pada persaingan internal dan biasa diselesaikan secara internal organisasi," kata Unifah melalui keterangan tertulis, Minggu (18/6/2023).

Unifah mengatakan, sejarah mencatat PGRI lahir, tumbuh, dan berkembang seirama dengan dinamika perkembangan bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga: 18 Pengurus PGRI Provinsi Sampaikan Mosi Tidak Percaya, Minta Ketua Umum PB PGRI Mundur

Berdasarkan catatan sejarah pula, Unifah mengungkapkan guru bersatu pada 24-25 November 1945 bertempat di Sekolah Guru Puteri, Surakarta, Jawa Tengah.

"Ketika itu kaum guru sudah sepakat untuk menghapuskan segala bentuk perpecahan antar kelompok guru," tutur Unifah.

Berita Rekomendasi

Unifah menyesalkan, bahwa "persoalan rumah tangga" PGRI diumbar kemana-mana, apalagi sampai berpotensi memecah belah PGRI dalam satu ikatan keluarga dan organisasi.

Begitupun kepatuhan kepada pimpinan tertinggi (Ketua Umum) sebagai representasi organisasi dengan berpedoman kepada AD/ART dan mengedepankan musyawarah untuk mufakat adalah bagian dari etika yang selalu dipegang teguh.

Ketua Departemen Kominfo PB PGRI, Wijaya mengatakan, dinamika yang terjadi belakangan ini adalah adanya manuver dari beberapa Pengurus PGRI yang mengatasnamakan pengurus Provinsi. 

"Maka kami merasa perlu untuk memberikan tanggapan secara resmi serta penuh keyakinan bahwasanya PGRI masih tetap setia, solid, dan mendukung kepemimpinan Ketua Umum Prof. Dr. Hj. Unifah Rosyidi, M.Pd," tutur Wijaya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas