VIDEO Dialog dengan Gen Z, Ganjar dapat Masukan agar Pelaku Industri Kreatif Butuh Pelibatan & Akses
Ganjar menyadari bagaimana para anak muda di industri kreatif butuh dilibatkan, butuh rekognisi hingga diberi akses oleh Pemerintah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Srihandriatmo Malau
"Jadi ada pengakuan profesi."
"Software maker misalnya, mana ada pengakuan profesinya disini? Konsekuensi ke perbankan."
"Mau bersaing sama bule misalnya yang punya alat bagus, tapi kita tak bisa beli."
"Ketika pengakuan profesi belum ada, agak susah akses ke keuangan,” papar Gede Bagus.
“Jadi butuh rekognisi ya?” Tanya Ganjar.
“Benar,” jawab Bagus.
Yang ketiga, lanjutnya, adalah ada badan ekonomi kreatif yang mau mendengarkan usulan ide kreatif dari seniman kelas bawah.
Sebab pengalaman dirinya, jika tanpa bantuan orang dalam, hal demikian sulit dilakukan.
Mendengar itu, Ganjar langsung merespons.
“Wah saya akan telepon Mas Sandi kalau begini," ucap Ganjar.
Namun Ganjar kemudian justru menelepon Gubernur Bali I Wayan Koster.
“Kan butuh akses. Nanti coba telpon Pak Koster, diangkat apa endak. Kedua, perkenalkan diri dan sampaikan nomernya dikasih Pak Ganjar. Coba lakukan,” kata Ganjar.
Dari sisi Gen Z yang berada di situ, ada yang teriak. “Telpon Pak Sandi sekalian dong.”
Ganjar mendengarnya dan langsung merespons.