Menengok 3.000 Penari ‘Soekarnayana’ Mengikuti Gladi Resik Persiapan Puncak Bulan Bung Karno di GBK
Setelah Satgas Cakra Buana selesai memberikan atraksi, sontak 3.000 penari berlari memasuki lapangan Stadion Utama GBK.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan penari memeragakan tarian dengan begitu luwes di tengah pelaksanaan gladi resik dalam rangka peringatan puncak Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Mereka kompak membawakan tari Kecak, dramatari seni khas Bali.
Baca juga: Video Fatmawati Dampingi Soekarno Diputar dalam Gladi Bersih Puncak Bulan Bung Karno di GBK
Hadir dalam gladi resik itu, putra Proklamator RI Guruh Irianto Soekarnoputra alias Guruh Soekarno, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP seperti Puan Maharani, Djarot Syaiful Hidayat hingga Ahmad Basarah.
Awalnya, 3.000 penari bersiaga di pintu masuk Stadion Utama GBK pada Jumat (23/6/2023).
Setelah Satgas Cakra Buana selesai memberikan atraksi, sontak 3.000 penari berlari memasuki lapangan Stadion Utama GBK.
Mereka menyusun formasi melingkar persegi panjang.
Lantunan lagu khas Bali mengantar penari unjuk kebolehan. Gerakan luwes dari setiap peserta menyatu dalam alunan lagu.
Baca juga: Persiapan Puncak Bulan Bung Karno, 3 Ribu Penari Nusantara Soekarnayana Ikuti Gladi Resik di GBK
Ribuan penari itu juga melantunkan sebuah lirik lagu dengan kompak. 'Nusantara, negara pusaka',"teriak para penari.
Para penari sembari melenggakkan kepalanya ke kanan dan kiri, juga menggoyangkan kipas yang ada di tangan masing-masing.
Setelah sesi itu, ribuan penari juga mengibaskan selendang. Gerakan mengibaskan selendang itu tampak begitu harmonis dipandang mata.
Di tengah-tengah penari juga terlihat sosok yang menyerupai Bung Karno. Mengenakan setelan serbaputih, sosok pria itu tampak memeragakan gaya khas Sang Proklamator.
Seperti diketahui, tari Kecak tersebut dipersembahkan oleh putra bungsu Bung Karno, Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra alias Guruh Soekarno.
Sebelumnya, Guruh menjelaskan, jika apa yang dipersembahkannya dalam acara ini merupakan hal yang tak biasa.