Komisi VIII DPR Minta Petugas Haji Bersiaga Antisipasi Pergerakan Jemaah Saat Lempar Jumrah
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI mengingatkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengantisipasi pergerakan jemaah haji saat lempar jumrah.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, mengingatkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengantisipasi pergerakan jemaah haji saat lempar jumrah.
Kejadian terlantarnya jemaah akibat kemacetan bus di Arafah ke Muzdalifah jangan sampai terulang lagi saat pergerakan di Mina.
Adapun saat ini seluruh jemaah haji Indonesia berada di Mina untuk menjalani rangkaian haji yaitu melempar jumrah, Ula, Wustha, dan Kubra.
"Alhamdulillah, prosesi puncak wukuf Haji tahun 2023 telah berjalan dengan lancar sekalipun pada saat para jemaah Haji yang bergerak dari Arafah ke Muzdalifah terjadi permasalahan kemacetan bis tadi yang mengakibatkan telantarnya sejumlah jamaah di Muzdalifah," kata Ace dalam keterangannya dikutip Kamis (29/6/2023).
Legislator Partai Golkar ini menjelaskan prosesi krusial lainnya yang harus diantisipasi petugas Haji Indonesia adalah Mabit di Mina dan pergerakan jemaah menuju lempar jumrah.
Apalagi diketahui letak tenda jemaah haji Indonesia ke Jamarat (tempat lempar jumroh) sekitar 2 km.
Ace mengingatkan kepada pihak Kementerian Agama untuk memastikan tiga hal Pertama, mengatur jadwal melempar dari masing-masing kloter agar tidak terjadi penumpukan waktu dalam melempar jumrah dalam 3 hari ke depan.
"Penting sekali menempatkan para petugas untuk memantau lapangan di jamarat untuk saling berkoordinasi dalam hal situasi di tempat lempar jumrah," ucapnya.
Kedua, segera identifikasi kembali lansia yang membutuhkan bantuan mobil golf atau kursi roda yang telah kami mintakan agar disediakan membantu jemaah ke jamarah.
Ketiga, tempatkan para petugas di setiap titik yang strategis disertai logistik, terutama air minum, dan petugas kesehatan di jalur yang dilalui jamaah, terutama rute Tenda Jemaah Al-Moashim ke jamarah.
Baca juga: Wukuf dan Mabit di Muzdalifah Selesai, Jemaah Mabit di Mina dan Lontar Jumrah
Setelah Mabit di Mina ini, ada satu prosesi yang juga harus dilakukan para jamaah, yaitu thawaf ifadhah dan sa’i di masjid Haram yang juga harus dilakukan. Prosesi ini juga memerlukan stamina yang tinggi.
"Kami mengimbau kepada jemaah untuk menjaga kesehatan dan mempergunakan waktu selama mabit di Mina untuk istirahat dan berzikir," tandasnya.