Prabowo Blak-blakan Soal Isu HAM Terhadap Dirinya Hingga Tim Mawar: Itu Risiko Seorang Prajurit
Prabowo Subianto menjawab pertanyaan terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang kerap muncul menyangkut dirinya setiap proses Pemilu berlangsung.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahan sekaligus bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang kerap muncul menyangkut dirinya setiap proses Pemilu berlangsung.
Isu HAM tersebut adalah terkait keterlibatannya dalam Peristiwa 1998.
Menjawab hal tersebut, Prabowo Subianto mengakui selama empat kali mengikuti pemilu, isu HAM tersebut terus muncul.
Namun demikian, ia melihatnya hal tersebut sebagai sebuah bagian dari kehidupan politik di banyak negara.
Hal tersebut disampaikannya saat wawancara dengan jurnalis Najwa Shihab dalam tayangan bertajuk Eksklusif: Prabowo Subianto Bicara|Mata Najwa yang diunggah pada Jumat (30/6/2023).
"Saya kira kan sudah empat kali saya jelaskan, sudah ada di record public domain, ya kan? Jadi bagaimana? Dan ini saya kira narasi yang akhirnya kita bicara masa lalu, ini 30 tahun yang lalu dan sebagainya," kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo Bicara Isu HAM yang Dituduhkan Kepadanya: Tidak Enak dan Mengganggu, tapi Harus Dihadapi
"Memang ini sesuatu yang tidak enak, dan itu menganggu saya, tenang. Tapi itu yang harus saya hadapi, itu risiko seorang prajurit, ya kan? Itu risiko saya. Banyak rekan saya, anak buah saya hilang tangan, malah gugur. Ya ini risiko saya, saya harus hadapi," lanjut dia.
Menurutnya, hal tersebut ia anggap sebagai sebuah risiko sebagai prajurit.
Ia menyatakan telah melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sebaik-baiknya sesuai dengan sumpah prajurit di mana ia harus mempertaruhkan nyawa berkali-kali untuk republik dan untuk rakyat.
Karena itu, ia mengaku tenang dan tidak menghindarinya.
Baca juga: Prabowo Blak-blakan Akui Sempat Berharap Ganjar Jadi Cawapresnya, Singgung soal Chemistry
"Selalu dibilang ini lah itu lah, mau kudeta, ya kan? Dan sebagainya, penculik, pembunuh. Jadi bagaimana ya? Saya mau apakan?" kata Prabowo.
"Dan begini, ini kan demokrasi, kalau rakyat percaya semua tudingan-tudingan itu, ya rakyat nggak usah pilih saya, selesai kan?" sambung dia.
Ia pun menjawab tudingan merawat sebagian dari mantan anggota Tim Mawar yang terlibat dalam peristiwa penculikan aktivis pro-demokrasi ketika itu dengan menjadikan mereka pejabat di Kementerian Pertahanan.
Padahal, di satu sisi, sejarah Tim Mawar dinilai sebagai bahan baku serangan publik ke dirinya.
Menjawab hal tersebut, Prabowo mengatakan para mantan anggota Tim Mawar telah diadili melalui proses hukum puluhan tahun lalu.
Sebagian dari mereka, kata Prabowo, masih menjadi tentara ketika menjabat di Kementerian Pertahanan.
Menurut Prabowo, mereka adalah prsajurit-prajurit terbaik.
"Jadi kadang-kadang suatu peristiwa karena perubahan iklim politik, perubahan itu akhirnya disalahtafsirkan, disalahartikan. Kan itu juga bagian daripada politik," kata dia.
"Saya kira ternyata mereka bekerja dengan baik, mereka diterima, dan mereka berprestasi," sambung dia.
Ia pun mengatakan dari versi aparat dan pejabat yang bertugas ketika itu, tindakan tersebut merupakan suatu pencegahan.
Niat mereka ketika itu, kata Prabowo, adalah untuk mengamankan rakyat dan bangsa.
"Saya kira begini ya, kalau anda tahu peristiwa-peristiwa itu, kalau kita bicara lagi peristiwa-peristiwa itu juga ada suatu proses di mana dari versi kita sebagai pejabat, sebagai aparat waktu itu, kalau ada kasus atau ada suatu komplotan, kita harus mencegah itu," kata Prabowo.
"Nah kalau kita mencegah itu dengan kita menahan orang, kemudian pemerintah berubah, itu kan berubah. Tapi bahwa niatnya adalah untuk mengamankan rakyat, bangsa, saya kira itu, dan ini sudah berkali-kali dijelaskan," sambung dia.