Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenaker: UMKM Harus Diperkuat Lewat Integrasi dengan Kawasan Industri

Hal tersebut diungkapkan oleh Caswiyono Rusydie saat membuka pelatihan produksi olahan daging di Padomasan, Reban, Batang.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kemenaker: UMKM Harus Diperkuat Lewat Integrasi dengan Kawasan Industri
Ist
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie saat membuka pelatihan produksi olahan daging di Padomasan, Reban, Batang. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie menilai sektor informal seperti usaha kecil dan menengah (UMKM) harus terintegrasi dengan kawasan industri.

Dirinya menilai industrialisasi yang sedang berlangsung di Kabupaten Batang harus berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara luas.

"Kuncinya adalah penguatan sektor informal dan mengintegrasikannya dengan kawasan industri", ujar Caswiyono Rusydie.

Hal tersebut diungkapkan oleh Caswiyono Rusydie saat membuka pelatihan produksi olahan daging di Padomasan, Reban, Batang.

Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang terus melakukan peningkatan kompetensi bagi pelaku UMKM.

"Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha dan pedagang makanan olahan di Batang, agar produknya berdaya saing dan kayak dipasarkan ke kawasan industri" katanya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, pelatihan yang diselenggarakan bersama Komunitas Pedagang Hebat (KPH) Batang ini merupakan upaya untuk menggerakkan sektor informal yang mampu menopang industrialisasi.

Baca juga: 4 UMKM Ini Berhasil Manfaatkan Limbah Jadi Produk Bernilai Jual, Ada yang Laku Sampai Luar Negeri

Dia menyebut, sektor informal menjadi penggerak penting ekonomi rakyat dan penyerap tenaga kerja terbesar.

Selain harus diadvokasi untuk mendapatkan akses terhadap modal dan pasar, para pelaku UMKM perlu dibekali kompetensi yang memadai untuk mengelola usahanya.

Senada Kepala BBPVP Semarang, H Heru Wibowo MM menyebut, pelatihan ini menyasar para ibu dan pedagang kecil yang menekuni kebutuhan pangan.

Langkah ini agar kemampuannya bertambah, usahanya meningkat, dan ujungnya memajukan ekonomi masyarakat Kabupaten Batang.

"Tentunya, kita harapkan pelaku UMKM di Batang makin mandiri, berdaya di tengah industrialisasi. Tidak hanya sekedar jadi penonton," pungkas Heru Wibowo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas