Kapolda Papua Tegaskan Tak Ada Barter soal Kemerdekaan antara Egianus Kogoya dengan Negara
Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri menegaskan tidak ada barter antara Egianus Kogoya dengan negara Indonesia dalam upaya pembebasan Pilot Susi Air.
Penulis: Rifqah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri menegaskan tidak ada barter antara Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Nduga, Egianus Kogoya dengan negara Indonesia dalam upaya pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Marthens.
"Tidak ada barter antara Egianus dengan negara. Egianus merupakan warga negara Indonesia jadi tidak ada barter antara negara yang katanya mau merdeka atau lainnya,” katanya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (11/7/2023).
“Intinya tidak ada solusi lain selain pilot itu diserahkan," imbuhnya.
Fakhiri juga mengatakan, Egianus tidak bisa memberikan tawaran lain, entah itu tawaran kemerdekaan atau meminta senjata dan amunisi.
"Ini adalah kedaualatan negara, sehingga Egianus tidak bisa memberikan tawaran lain. Tidak ada tawaran merdeka atau minta senjata dan amunisi. Aparat TNI-Polri tidak berbicara masalah itu," katanya.
Baca juga: Jawaban Andika Perkasa saat Ditanya soal Pilot Susi Air yang Ditahan KKB dan Belum Bisa Dibebaskan
Sementara itu, terkait dengan keberadaan Pilot Susi Air tersebut, Fakhiri mengungkapkan bahwa masih berada di Wilayah Nduga dan dalam kondisi aman.
"Ya masih ada (di Nduga), aman-aman dan sehat," ungkapnya.
Fakhiri menyatakan, hingga saat ini, pihaknya bersama pemerintah daerah juga masih membangun pendekatan terhadap keluarga Egianus untuk menjalin komunikasi langsung dengan Egianus yang membawa pilot asal Selandia Baru tersebut.
Egianus Bantah Minta Uang Tebusan Rp5 Miliar untuk Bebaskan Pilot
Diketahui, Egianus Kogoya membantah pihaknya meminta uang tebusan Rp5 miliar untuk syarat pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Marthens.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, ungkapan Egianus Kogoya tersebut disampaikan melalui video yang beredar berdurasi dua menit.
Dalam video tersebut, Egianus Kogoya menyebut, tebusan Rp5 miliar tersebut hanya omong kosong.
Ia juga mengatakan tidak akan menerimauang tersebut, jika nanti diberikan.
Egianus Kogoya menyampaikan, syarat pembebasan Pilot Susi Air tersebut adalah kemerdekaan Papua.
"Saya tangkap pilot itu hanya mau merdeka. Saya tidak pernah minta uang tebusan seperti berita yang beredar," ucapnya.
Dikatakan Egianus Kogoya, ia hanya akan membebaskan Pilot Susi Air, jika Papua merdeka.
Baca juga: KKB Papua Sandera Pilot Susi Air 5 Bulan, Sikap Selandia Baru Disorot: Kesannya Enggak Ngotot
"Kalau Papua tidak merdeka, kami tidak akan menyerahkan pilot. Jadi soal permintaan Rp 5 Miliar dari Kodap III itu omong kosong," tegasnya.
Hingga saat ini, Egianis Kogoya menegaskan, masih akan menyandera Pilot Susi Air.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengungkap bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya meminta tebusan uang sebanyak Rp 5 miliar sebagai syarat melepas Kapten Philips.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi dengan proses negosiasi.
"Sebetulnya terkait hal itu Pemda (Papua) sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, dikutip dari Kompas TV, Minggu (2/7/2023).
"Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan dan bahan medis," tambah Benny.
Penjelasan Kapolda Papua
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri membenarkan bahwa Egianus Kogoya dan kelompoknya tidak pernah meminta uang tebusan Rp5 miliar seperti yang disebutkan sebelumnya.
"Saya sudah sampaikan bahwa Egianus dan kelompoknya tidak pernah meminta uang itu," ujar Fakhiri di Jayapura, Senin (10/7/2023), dikutip dari Tribun-Papua.com.
Fakhiri juga menjelaskan, sebelumnya ia pernah mengarahkan Pj Bupati Nduga saat itu untuk menyiapkan sejumlah uang apabila proses negosiasi tidak membuahkan hasil.
Dikarenakan, dalam penanganan kasus tersebut, upaya represif sangat dihindari untuk menghindari jatuhnya korban dari sisi aparat ataupun masyarakat.
Baca juga: Jawaban Andika Perkasa saat Ditanya soal Pilot Susi Air yang Ditahan KKB dan Belum Bisa Dibebaskan
"Jadi saya bilang saat itu, kalau mereka membutuhkan uang yang penting tidak lebih dari Rp5 miliar, ya pemerintah siapkan saja. Yang penting pilot ada pada kami, dan uang dikasih ke mereka."
"Karena kita tidak ingin ada dampak lagi dari penyanderaan itu. Jadi apa yang dibilang Egianus itu benar, mereka nggak pernah minta uang," terang Fakhiri.
Diketahui, hingga saat ini, tim gabungan TNI-Polri pun masih berusaha untuk melakukan upaya pembebasan Pilot Susi Air dari sanderaan KKB.
Pejabat Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo menyebutkan Philips masih berada di wilayah Nduga.
"Dari laporan yang diterima, pilot asal Selandia Baru itu masih berada di wilayah Kabupaten Nduga," kata Nokolaus, Sabtu (8/7/2023), dilansir Kompas.com.
(Tribunnews.com.Rifqah) (Tribun-Papua.com/Editor: Astini Mega Sari) (Kompas.com/Editor: Pythag Kurniati)