Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka nasional prevalensi obesitas di Indonesia ada sekitar 21,8 persen. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Penyakit Diabetes Melitus Kementerian Kesehatan RI dr Esti Widiastuti. 

"Hampir seperlima penduduk usia 18 tahun ke atas di Indonesia dengan obesitas," ungkapnya pada konferensi pers oleh Kemenkes, Minggu (16/7/2023). 

Lebih lanjut, Esti menjelaskan kenapa angka obesitas terus bermunculan di Indonesia. '

Menurut Esti penyebab obesitas disebabkan banyak asupan nutrisi yang dikonsumsi, namun sedikit dikeluarkan lewat aktivitas fisik. 

"Bicara tentang obesitas, apa yang masuk, sama dengan apa yang keluar. Ketika yang masuk lebih banyak akhirnya menumpuk dan penumpukan kalori. Lalu akan menjadi lemak, sehingga jadilah overweight," paparnya lagi. 

Baca juga: Obesitas pada Anak Meningkat 10 Kali Lipat Selama Empat Dekade

Data Riskesdas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kurang melakukan aktivitas fisik.  

Hal ini pun ditambah dengan proporsi kurang makan buah sayur.

"Angka nasional kurang makan buah dan sayur hampir 90 persen ke atas. Tentunya kalau kalori yang masuk tinggi, dampaknya akan menjadi obesitas," kata Esti lagi. 

Selain itu, masih banyak faktor lain penyebab obesitas. 

Di antaranya seperti perubahan pola makan tradisional beralih ke makanan modern. 

Makanan modern biasanya sarat akan kandungan gula, garam dan lemak yang berlebih. 

Selain itu urbanisasi dan penurunan aktivitas fisik tadi menjadi penyebab obesitas. 

Lebih lanjut, Esti menekankan jika obesitas sudah terhitung sebagai penyakit. 

"Obesitas sebetulnya sudah bagian dari penyakit itu sendiri. Obesitas ini ada ICD-10, ada kode penyakitnya," tegas Esti. 

International Classification of Diseases, disingkat ICD adalah suatu sistem klasifikasi penyakit yang dikelola oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Oleh karena itu, obesitas sudah menjadi penyakit sehingga tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga sosial dan ekonomi.