Ganjar Tanggapi Santai Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo: Itu Haknya
Ganjar juga mengaku tak risau soal sikap Budiman yang memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menanggapi santai Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko yang menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Prabowo Subianto.
Saat ditanya wartawan soal Budiman yang menemui Prabowo, Ganjar menyebut bahwa hal itu merupakan hak pribadi.
Baca juga: Ketua DPP PDIP Sebut Budiman Sudjatmiko Lakukan Indikasi Pelanggaran Disiplin saat Temui Prabowo
"Itu haknya Pak Budiman," kata Ganjar Pranowo saat ditemui usai bertemu relawan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Ganjar juga mengaku tak risau soal sikap Budiman yang memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo.
Menurut dia, sikap Budiman itu juga tak akan mengganggu kesoliditasan PDIP dalam Pilpres 2024.
"Oh tidak. Tidak pernah terganggu," jelas Ganjar.
Baca juga: PDIP Respons Pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo: Kalau Tak Dukung Ganjar, Jangan Gabung
Diberitakan sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko melakukan pertemuan dengan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023) malam.
Adapun pertemuan tersebut berlangsung tertutup selama dua jam. Seusai melakukan pertemuan, Budiman pun menilai bahwa Prabowo menjadi salah satu figur yang layak menjadi pemimpin masa depan.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman.
Budiman pun merasa banyak memiliki kesamaan pandangan kepimimpinan dengan Prabowo. Di antaranya, keduanya ingin membawa Indonesia bangkit di tengah banyaknya turbulensi.
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi," ungkapnya.
Baca juga: Reaksi Puan soal Budiman Sudjatmiko Bertemu Prabowo Subianto: Sah-sah Saja, Apalagi di Politik
Karena itu, kata Budiman, diperlukan sosok yang kepemimpinan yang berasal dari intelejen dan aktivis untuk menghadapi krisis global. Gabungan dua kepimpinan itu diyakini dapat menghadapi berbagai persoalan bangsa.
"Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara, atau latar belakangan aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komperhensif," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.