Malam 1 Suro: Anies Nonton Wayang Kulit di Parangkusumo, Ganjar Ikut Kirab Jalani Laku Bisu
Beda dua cawapres, Anies dan Ganjar saat momen malam 1 Suro, Anies berada di Yogyakarta nonton wayang sementara Ganjar ikut kirab di Solo.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua calon presiden, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo punya kegiatan sendiri dalam memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah.
Calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan pilih memperingati 1 Suro di Yogyakarta.
Anies Baswedan menyaksikan Pagelaran wayang kulit di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Selasa (18/7/2023).
Gelaran kesenian tradisional itu menghadirkan Dalang Ki Anom Suroto dengan lakon Anoman Duta.
Selain itu, agenda ini dimeriahkan oleh Yati Pesek dan Dalijo.
Sementara itu capres dari PDIP, Ganjar Pranomo berada di Solo saat malam 1 Suro.
Gubernur Jawa Tengah itu menjadi satu di antara peserta laku bisu saat Kirab Pusaka Dalem Mangkunagaran pada Malam 1 Suro, Selasa (18/7/2023).
Ganjar didampingi oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah V Aria Bima.
Ia pun mengapresiasi ritual sakral tahunan ini.
Menurutnya, ritual ini bisa menjadi salah satu atraksi malam yang meningkatkan pariwisata di Kota Solo.
Gelaran Wayang Kulit di Parangkusumo Bakal Didatangi Anies Baswedan, Ini Kata Pengunjung
Pagelaran wayang kulit dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Selasa (18/7/2023) segera dimulai.
Gelaran kesenian tradisional itu menghadirkan Dalang Ki Anom Suroto dengan lakon Anoman Duta.
Selain itu, agenda ini dimeriahkan oleh Yati Pesek dan Dalijo.
Dari kabar terbaru, gelaran wayang kulit di Pantai Parangkusumo kali ini bakal dihadiri langsung Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Andika salah satu pengunjung gelaran wayang kulit malam ini mengaku penasaran ingin melihat langsung sosok Anies Baswedan.
"Biasanya memang suka lihat wayang, terus ini katanya bakal ada pak Anies, saya jadi penasaran," kata Andika.
Bacapres Anies Baswedan Kunjungi Gelaran Wayang Kulit di Parangkusumo: Ini Pantai Masa Kecil Saya
Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan kunjungi gelaran wayang kulit di Pantai Parangkusumo, Selasa (18/7/2023) malam.
Gelaran bertajuk Ruwatan Kebangsaan itu sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah.
"Alhamdulillah saya bisa kembali ke Yogyakarta. Saya senang menyaksikan wayang golek. Malam ini dalangnya Ki Anom Suroto," kata Anies Baswedan kepada wartawan.
Datang ke Pantai Parangkusumo, Anies Baswedan mengaku bernostalgia.
Sewaktu kecil, dirinya kerap datang ke pantai selatan Yogyakarta ini sekadar untuk rekreasi atau menyaksikan kesenian bersama orang tuanya.
"Parangkusumo pantai masa kecil saya, saya sering ke sini waktu kecil. Entah untuk kemping, atau ada rekreasi sama keluarga. Biasanya kalau wisata ke Parangtritis juga," jelas Anies.
Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan itu menyatakan, kedatangannya ke acara Ruwatan Kebangsaan atau gelaran wayang kulit kali ini berharap, bisa sama-sama bersama masyarakat bahu membahu memajukan kesenian di Yogyakarta.
Sementara itu, Panjul salah seorang pengunjung gelaran wayang kulit di Pantai Parangkusumo terkejut dengan kedatangan Anies Baswedan.
Katanya ia tidak tahu kalau eks Gubernur DKI Jakarta itu bakal hadir di tengah-tengah masyarakat malam ini.
"Saya lihat Pak Anies tinggi orangnya. Tadi saya sempat ngefoto, karena penasaran ada apa, ternyata ada calon presiden. Mau salaman tapi sudah dempet-dempetan, susah," kata Panjul sambil tergelak.
Ganjar Lakoni Laku Bisu di Kirab Malam 1 Suro Puro Mangkunegaran
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu peserta laku bisu saat Kirab Pusaka Dalem Mangkunagaran pada Malam 1 Suro, Selasa (18/7/2023).
Ganjar didampingi oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah V Aria Bima.
Ia pun mengapresiasi ritual sakral tahunan ini.
Menurutnya, ritual ini bisa menjadi salah satu atraksi malam yang meningkatkan pariwisata di Kota Solo.
"Pasti, pasti, orang pasti pengen datang. Antusiasme masyarakat luar biasa ini cukup unik bahkan ada suasana sakral," kata Ganjar, saat ditemui awak media usai mengikuti laku bisu.
Ganjar juga berharap atraksi malam semacam ini bisa meningkatkan okupansi hotel di Kota Solo dan sekitarnya.
Apalagi pada Rabu (19/7/2023) masih ada peringatan malam 1 Suro di Keraton Kasunanan Solo.
"Banyak sekali ini baru yang di sini, belum yang di satunya (Keraton Solo) besok insyaallah," tuturnya.
Acara ini menjadi perpaduan budaya dan agama yang sangat menarik.
Uniknya, Ganjar sendiri hanya mengikuti laku bisu sebentar lalu keluar dari barisan.
Sedangkan selebihnya seperti Gibran dan Aria Bima mengikuti kirab sampai selesai.
"Acara ritual tahunan yang menurut saya bagus, jadi kebudayaan masih berjalan, dan jadi menarik yang ikut kirab jalan terus, yang tidak ikut kirab boleh berhenti di sini sambil berdoa," jelasnya.
Ia mengapresiasi antusiasme masyarakat cukup tinggi mengikuti kirab ini.
"Jadi menurut saya perkawinan antara kultur ada, agama juga berjalan. Antusiasme masyarakat juga luar biasa," ujarnya.
Baca juga: Ganjar Pantau Langsung Proses Pembersihan Rel Imbas Kecelakaan KA Brantas Vs Truk di Semarang
Ia berharap peringatan ini menjadi momentum untuk menyongsong tahun baru dengan pribadi lebih baik.
"Mudah-mudahan kita memasuki bulan Muharram bisa membikin semangat," tuturnya.
Laku bisu yang dijalani menjadi bentuk refleksi diri untuk melangkah ke kehidupan selanjutnya.
"Bisa merefleksikan diri tahun tahun sebelumnya. Yang kurang kita perbaiki, yang sudah bagus kita genjot," ungkapnya.
Kirab Malam 1 Suro Puro Mangkunegaran Diawali Jamasan, Pusaka Dimandikan Langsung Mangkunagoro X
Kirab Malam 1 Suro 1956 EHE Pura Mangkunegaran diawali dengan kegiatan jamasan pusaka atau memandikan pusaka, Selasa (18/7/2023).
Acara dimulai sekira pukul 19.00 WIB.
Adapun Raja Mangkunegaran, KGPAA Mangkunagoro X turun tangan langsung memandikan pusaka-pusaka yang ada.
Setelahnya Gusti Bhre, nama kecil Mangkunagoro X, melepas rombongan abdi dalem maupun tamu yang mengikuti kirab untuk melakoni prosesi laku bisu.
Prosesi mengitari tembok Pura Mangkunegaran sebanyak satu kali ini dimulai sekitar pukul 19.25 WIB.
Sejumlah tokoh nasional nampak mengikuti rangkaian acara Kirab Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran itu.
Nama-nama seperti Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah V Aria Bima.nampak mengikuti gelaran Kirab Malam 1 Suro 1956 EHE Pura Mangkunegaran.
Mereka terlihat memakai beskap.
Tidak hanya ketiga tokoh saja yang terlihat mengikuti prosesi Kirab Malam 1 Suro.
Sosok seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid juga nampak hadir.
Tokoh-tokoh tersebut juga ikut serta dalam laku bisu atau jalan mengitari tembok Pura Mangkunegaran tanpa bersuara.
Kirab Malam 1 Suro yang Digelar Mangkunegaran, Mantan Panglima TNI hingga Ganjar Diundang Hadir
Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran dalam rangka Malam 1 Suro mengundang tokoh nasional.
Hal ini dikatakan Pengageng Wedana Satrio Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat.
Tamu undangan di antaranya Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Tamu-tamu yang kita undang VIP belum ada reservasi. Yang sudah kontak ke saya Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo nanti datang. Yang sudah konfirm itu. Karena sudah merasa menjadi kerabat itu pasti datang. Pak Gubernur Mas Wali kita undang tapi belum ada konfirm. Jelas kalau Pak Ganjar karena Pak Gubernur kebudayaan kita giatkan insyaallah datang," tuturnya.
Seperti diketahui, Pura Mangkunegaran melaksanakan Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran dalam rangka Malam 1 Suro, Selasa (18/7/2023) malam.
Lilik menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan mengeluarkan masyarakat dari barisan kirab jika tidak menghormati ritual yang sedang dijalankan.
"Ini kirab ritual 1 suro. Kita usahakan banyak yang ikut ngawasi. Betul-betul silent. Tiap nanti ada peserta kirab ada yang selfie kita keluarkan. Bicara kita peringatkan," jelasnya.
Baca juga: Apa itu Malam 1 Suro? Bulan Muharram yang Dianggap Sakral oleh Masyarakat Jawa
Hal ini merupakan bagian perintah KGPAA Mangkunagara X agar menjaga ritual tetap sakral.
Acara ini bukan festival yang penuh dengan hingar-bingar.
"Pesan dari Kanjeng Gusti ini bukan pesta. Ini ritual. Ini rumah kita ini kita jaga. Memang benar makin banyak peserta makin sulit diatur kita makin keras," terang KRMT Lilik.
Nantinya, salah satu putra KGPAA Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Jiwa Suryonegoro akan memimpin kirab.
"Tahun ini Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna bersedia menjadi cucuking lampah paling depan. Sepupunya mendampingi di depan," jelasnya.
Kirab dimulai dengan rute dari gerbang utama Pura Mangkunegaran di Jalan Ronggowarsito, berbelok ke kanan ke Jalan Kartini, Jalan RM Said, Jalan Teuku Umar, dan kembali ke Pura Mangkunegaran.
"Rute seperti biasanya jam 19.00 WIB sudah berangkat. Kanjeng Gusti kita aturi memberangkatkan," jelasnya.
Sebanyak 4 pusaka dalem akan dijamas dengan air yang telah disiapkan.
Namun, untuk masyarakat yang menginginkan air bekas jamasan akan disiapkan khusus.
"4 pusaka dalem. Ada yang ditandu ada yang dipegang. Air yang kita siapkan untuk jamasan. Nanti kalau air itu sudah dipakai jamasan bahaya. Ada racunnya. Ada disiapkan yang dibagikan. Sumbernya di sini sendiri. Tidak seperti orang siraman itu," terangnya.
Sekitar 1000 orang yang terbagi dalam 4 bregada akan menjadi peserta kirab kali ini.
"Belakang sendiri masyarakat. Kali ini beliau tidak akan melempar udik-udik. Kerabat mau melempar boleh," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJogya/TribunSolo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.