Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah 1 Muharram 1445 H, Bulan Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah

Sejarah 1 Muharram 1445 Hijriah, bulan pembuka dalam penanggalan Tahun Baru Islam, bulan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sejarah 1 Muharram 1445 H, Bulan Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah
pngtree
Ilustrasi 1 Muharram 1445 Hijirah - Sejarah 1 Muharram 1445 Hijriah, bulan pembuka dalam penanggalan Tahun Baru Islam, bulan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejarah 1 Muharram 1445 Hijriah, bulan pembuka dalam penanggalan Tahun Baru Islam.

Persitiwa 1 Muharram lekat dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi.

Dari sejarah 1 Muharram, umat Islam memaknainya sebagai bulan yang dimuliakan.

Karena arti Muharram sendiri yaitu dilarang, yang dimaksud adalah sebelum ajaran Islam datang.

Lantas bagaimana sejarah 1 Muharram yang kemudian dimaknai sebagai bulan mulia ini?

Simak sejarah 1 Muharram yang Tribunnews rangkum dari laman resmi MUI dan Kemenag, berikut ini.

Baca juga: Ribuan Jemaah Haji Indonesia Saksikan Penggantian Kiswah Kabah di 1 Muharram 1445 H

Sejarah 1 Muharram 1445 H

Berita Rekomendasi

Bulan Muharram telah dikenal sebagai bulan yang dimuliakan oleh masyarakat Arab Jahiliyah.

Hal itu berkaitan dengan sejarah tahun hijriah dan asal-usul bulan Muharram.

Muharram dipilih menjadi bulan pertama dalam Kalender Hijriah karena dipahami sebagai bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”.

Sebenarnya kejadian hijrah Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal 12 Rabiul awal.

Oleh karenanya, bulan Muharram sering disebut sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram merupakan bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah yang dicetuskan oleh Umar bin Khattab.

Ketika itu Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah.

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul-Baari menjelaskan asal muasal lahirnya penanggalan hijriyah.

Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1445 H yang jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.
Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1445 H yang jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. (freepik.com)

Baca juga: Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H, Dibaca usai Maghrib serta Keistimewaan Tahun Baru Islam

Sejarah kalender Islam diawali ketika Gubernur Abu Musa Al-Asyari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar Bin Khatab pada tahun 17 Hijriyah yang mengungkapkan kebingungannya perihal surat yang tidak memiliki tahun.

Pada masa itu, umat Muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam.

Yaitu menggunakan penanggalan dengan menuliskan sebatas bulan dan tanggal tanpa tahun di dalamnya.

Namun, hal itu justru menyulitkan sang Gubernur saat melakukan pengarsipan dokumen.

Melalui keresahan tersebut, muncullah gagasan awal untuk menetapkan kalender Islam.

Berangkat dari keresahan surat dari Abu Musa al-Asy’ari, Khalifah Umar memanggil para sahabat:

  • Ali bin Abi Thalib,
  • Abdurrahman bin Auf RA,
  • Utsman bin Affan,
  • Zubair bin Awwam RA,
  • Sa’ad bin Waqqas, 
  • Thalhan bin Ubaidillah

Sebagai tim yang bertugas penyusunan kalender Islam.

Dari beberapa usulan pembahasan mengenai penentuan tahun pertama, pendapat Ali bin Abi Thalib lah yang disepakati sebagai awal tahun Islam.

Yaitu ditandai dengan peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.

Alasannya karena peristiwa tersebut adalah peristiwa besar bagi Islam yang mana hijrah merupakan simbol perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Dari usulan itulah Khalifah Umar memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam susunan tahun Hijriyah.

Pendapat tersebut juga didukung oleh Utsman bin Affan.

Khalifah Umar menjelaskan alasannya memilih bulan muharram karena wacana hijrah dimulai setelah beberapa sahabat membaiat Nabi, yaitu pada penghujung bulan Dzulhijjah.

Adapun bulan yang muncul setelah Dzulhijjah yaitu bulan Muharram.

Maka itulah sebabnya Muharram dipilih serta disepakati menjadi bulan pembuka dalam tahun Hijriyah.

Hingga kemudian sampai saat ini umat Islam sangat memuliakan 1 Muharram sebagai tahun baru Islam.

Baca juga: Bacaan Doa Akhir Tahun Jelang 1 Muharram 1445 Hijriah

Amalan Bulan Muharram 1445 H

Pada bulan Muharram ini umat Islam dilarang untuk melakukan perbuatan dzalim.

Dilarangnya tumpah darah pada bulan ini merupakan hukum adat masyarakat Arab Jahiliyah yang tak tertulis serta berlaku sejak lama.

Penjelasan mengenai Muharram sebagai bulan mulia tersirat dalam firman Allah surah at-Taubah: 36.

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗ…

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram…..”

Adapun empat bulan haram (mulia) sebagaimana yang dijelaskan oleh at-Thabari dalam tafsirnya yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Selain keutamaan dari bulan Muharram tersebut, umat Islam juga dapat memperbanyak amalan pada bulan mulia ini.

1. Puasa Tasua dan Asyura

Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayatnya Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ, قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: (( فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.)) قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

2. Bertaubat

Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya

Dengan bertaubat, maka dapat menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.

3. Perbanyak Amal Saleh

Seperti bulan Dzulhijjah, pada bulan Muharram, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh.

Tentu saja mengerjakan amalan baik di bulan istimewa akan mendapatkan pahala dan mendapatkan rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala.

Memperbanyak amalan salehbisa dimulai dengan berzikir, bersedekah, hingga tilawatil quran dan mengamalkannya.

Baca juga: Bacaan Doa Malam 1 Suro Jelang 1 Muharram 1445 Hijriah

4. Memperbanyak sedekah

Dalam menyambut bulan Muharram diperintahkan agar memperbanyak pengeluran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah, membantu anak-anak yatim, membantu keluarga, kaum kerabat, orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.

Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah.

Mengenai hal ini Rasulullah bersabda:

مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya.” (HR Baihaqi, No: 3795)

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas