PSI Akan Gunakan Konsultan Politik Berbasis AI Supaya Hemat Biaya
(PSI) berencana akan menggunakan konsultan politik berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang baru saja diluncurkan Kamis
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana akan menggunakan konsultan politik berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang baru saja diluncurkan Kamis (20/7/2023) hari ini.
Wakil Ketua Dewan Pembina (PSI) Grace Natalie mengatakan konsultan politik berbasis AI ini akan sangat membantu partainya yang didominasi oleh anak muda.
Mengingat anak muda tentu punya permasalahan dalam pendanaan iklan dan kampanye jika nanti maju sebagai anggota calon legislatif (caleg).
Konsultan yang ada hari ini mahal-mahal sekali, jadi kalau ada solusi dengan menggunakan AI itu pasti akan sangat-sangat membantu terutama buat PSI
"Aku pikir sangat bisa membantu karena di PSI calegnya banyak anak muda, dan masalah semua anak muda adalah dananya terbatas banget," kata Grace kepada awak media ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis.
"Konsultan yang ada hari ini mahal-mahal sekali, jadi kalau ada solusi dengan menggunakan AI itu pasti akan sangat-sangat membantu terutama buat PSI," sambungnya.
Lebih lanjut, adanya konsultan politik berbasis AI ini juga disebut Grace dapat menghemat dari segi pendanaan dan tim internal partai.
"Harusnya memakai teknologi supaya biaya-biaya politik, biaya campaign lebih murah, jadi ini bisa lebih sangat efisiensi biayanya, sudah kebayang," tuturnya.
Konsultan yang ada hari ini mahal-mahal sekali, jadi kalau ada solusi dengan menggunakan AI itu pasti akan sangat-sangat membantu terutama buat PSI
"Tim bisa jauh lebih kecil, mungkin kita bisa enggak usah jalanin semuanya (tim yang besar), juga sudah cukup," Grace menambahkan.
Sebagai informasi, baru saja hari ini platform bernama PEMILU.AI diluncurkan.
Platform ini berperan sebagai konsultan politik personal bagi para caleg dan ditujukan untuk membantu caleg dalam memahami lebih dalam terkait aspirasi masyarakat di daerah pemilihan dengan beragam fitur inovatif untuk meningkatkan peluang kemenangan pemilu.
CEO PEMILU.AI, Luky Djani menjelaskan, platform ini dirancang untuk menganalisis big data, seperti: data politik, data sosial ekonomi, data demografi, data profil persona caleg, hingga data media sosial dan media online dari daerah pemilihan.
Baca juga: PSI Kota Bekasi Gelar Kopdarda, Grace Natalie Optimistis Bisa Menang di Pemilu 2024
"Sehingga nantinya bisa memberikan rekomendasi microtargeting strategi kampanye tepat sasaran," kata Luky saat peluncuran PEMILU.AI, Kamis, di kawasan Jakarta Pusat.
"Yang sesuai dengan target suara, wilayah dan kelompok sasaran, serta persona caleg.” sambungnya