Manuver Kader PDIP Dinilai Berkah Elektoral bagi Prabowo Sebagai Capres
Eks Aktivis 98 itu dinilai mempunyai pengaruh besar lantaran dinilai figur elite di partai berlambang banteng tersebut.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan antara Calon Presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan kader PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko dinilai membawa banyak keuntungan elektoral.
Sebab eks Aktivis 98 itu mempunyai pengaruh besar lantaran dinilai figur elite di partai berlambang banteng tersebut.
Demikian diamini Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Dia mengatakan, pertemuan antara Prabowo dengan sejumlah elit PDIP dianggap sangat berpengaruh besar terhadap dukungan elektoral Prabowo.
"Prabowo tentu mendapatkan banyak keuntungan politik ya atas pertemuan dengan elite-elite PDIP termasuk mas Budiman," ucap Burhanuddin dikutip pada Jumat (21/7/2023).
Apalagi, pernyataan Budiman yang memuji Prabowo dinilai menjadi angin segar yang mampu membersihkan nama Prabowo di masyarakat.
Dia melihat pujian Budiman kepada Prabowo merepresentasikan arah dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Ketua Umum Gerindra untuk Pilpres 2024.
Lantaran Budiman merupakan sosok yang sangat dekat Jokowi, sehingga apa yang keluar dari ucapannya terjadi secara sadar dan konkret. Itu juga bisa menunjukan indikasi arah dukungan sebagian elit PDIP yang memang menyukai karakteristik Prabowo sebagai seorang negarawan.
"Betul, mas Budiman itu jaraknya 0 KM dengan Presiden Jokowi, jadi apapun yang Jokowi sampaikan ke publik itu sebelumnya pasti sudah didengar dan dirasa oleh Budiman," ujar Burhanuddin.
Itulah, lanjut dia, kian menjadikan pernyataan Budiman sangat mempengaruhi elektoral Prabowo. Prabowo dinilai sebagai sosok yang mampu memimpin bangsa Indonesia karena pemahamannya soal geopolitik secara global.
"Pernyataan mas Budiman yang menyebut bahwa Indonesia memerlukan pemimpin yang punya latar belakang dan pemahaman geopolitik strategis secara global dan kemudian meminta kepada publik supaya pak Prabowo tidak dikaitkan dengan masa lalu itu jelas keuntungan yang besar sekali buat pak Prabowo," katanya.
2 Jam Prabowo Berbincang dengan Budiman Sudjatmiko
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menyambangi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Rumah Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam (18/7/2023).
Prabowo mengaku tersanjung menerima kunjungan Budiman.
Sebagai sosok yang dulu pernah berseberangan, Prabowo mengatakan dirinya sangat menghormati kedatangan Budiman.
Keduanya mengungkapkan memiliki visi yang sama terkait persatuan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Saya mendapat kehormatan kunjungan dari saudara Budiman Sudjatmiko bersama beberapa kawan-kawannya. Tadi cukup lama berdiskusi, kita mempunyai kesamaan visi, kesamaan pandangan," kata Prabowo.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menyambangi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Rumah Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam (18/7/2023).
Prabowo mengatakan, pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu membahas berbagai persoalan bangsa.
Salah satunya terkait pentingnya persatuan bagi Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis global.
"Di tengah keadaan global saat ini, tantangan yang kita hadapi semakin berat. Kondisi geopolitik, persaingan antar negara besar, membawa dampak bagi Indonesia. Perang di Ukraina membuat harga pangan, harga pupuk dunia naik. Kita sudah menjadi bumi yang kecil di mana satu sama lain berhubungan dan ada ketergantungan. Indonesia perlu persatuan, persatuan ini tidak boleh dianggap enteng," kata Prabowo.
Senada dengan Prabowo, Budiman mengatakan bangsa ini perlu persatuan kaum nasionalis.
Seluruh elemen di negeri ini harus saling dukung dan bergandengan tangan untuk bersama-sama menjaga Indonesia.
"Setelah saya bertemu beliau, saya merasa bangsa ini perlu persatuan kaum nasionalis. Kita butuh saling dukung, butuh kebersamaan karena Indonesia harus dijaga bareng-bareng," kata Budiman.