Hadiri Upacara Prasetya Perwira TNI-Polri, Ketua MPR RI Ingatkan Ancaman Militer dan Non-Militer
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, mengungkap peran penting TNI dan POLRI dalam menjaga kedaulatan bangsa dari ancaman militer dan non-militer.
Penulis: Yosephin Pasaribu
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Bertepatan dengan Upacara Prasetya Perwira (PRASPA) TNI-POLRI 2023, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, mengungkap peran penting TNI dan POLRI dalam menjaga kedaulatan bangsa dari ancaman militer dan non-militer.
"Tugas berat kini berada di pundak mereka sebagai anak bangsa yang bertugas menjaga kedaulatan, pertahanan dan keamanan bangsa serta negara. Terlebih, saat ini kita berada dalam dunia yang jauh berbeda dibanding era sebelumnya. Dinamika lingkungan strategis dan laju peradaban zaman diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusaran kepentingan global," ujar Bamsoet.
Pernyataan tersebut diungkapkannya usai menyaksikan pelantikan 833 perwira TNI dan Polri oleh Presiden Joko Widodo, di Halaman Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (26/7/2023).
Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Kinerja Polri Usai Hadiri HUT Bhayangkara ke-77
Lebih lanjut, Bamsoet mengingatkan, jika tidak siap dan waspada, bangsa Indonesia bisa tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batasan ruang dan waktu. Berbaurnya ancaman militer dan non-militer juga turut mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi.
"Indonesia juga menghadapi potensi ancaman dalam bentuk gangguan separatisme, terorisme, konflik komunal, radikalisme, serta berbagai bentuk gangguan lain, seperti ancaman keamanan maritim dan kejahatan trans-nasional (lintas batas). Kejahatan transnasional merupakan salah satu dari tiga jenis kejahatan non konvensional yang meningkat pesat. Di samping kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan dengan implikasi kontinjensi yang mengganggu aspek-aspek keamanan, politik, sosial, ekonomi, serta meresahkan masyarakat yang terjadi secara mendadak dan sulit diprediksi," jelas Bamsoet.
Guna menghadapi berbagi ancaman dan tantangan kebangsaan tersebut, lanjut Bamsoet, dibutuhkan personil TNI dan Polri yang profesional. Sekaligus menjalankan soliditas TNI-Polri, tidak terlibat dalam politik praktis, dan tetap setia menjaga bangsa dan negara.
"Salah satu penyebab mengapa Indonesia sampai saat ini masih damai, tidak terjadi huru hara maupun konflik sosial lainnya, lantaran TNI dan Polri tidak ikut-ikutan dalam proses politik kekuasaan. TNI dan Polri tetap berada digarisnya. Setia kepada Indonesia, bukan setia kepada segelintir orang atau kelompok kepentingan. Hal ini harus tetap ditanamkan dan diwariskan kepada segenap personil TNI Polri di masa kini dan di masa mendatang,” pungkas Bamsoet.
Baca juga: Terima Danseskoal, Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Ancaman Peperangan Siber
Untuk diketahui, Bambang Soesatyo menyaksikan pelantikan 833 perwira TNI dan Polri oleh Presiden Joko Widodo. Para perwira yang dilantik merupakan lulusan 2023 dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 52 TNI Tahun 2023 dan Nomor 53 Polri Tahun 2023 tentang Pengangkatan Taruna dan Taruni Akademi TNI dan Akademi Kepolisian Menjadi Perwira TNI dan Perwira Kepolisian RI.
Selain Bamsoet, upacara ini turut dihadiri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staff Kepresidenan RI Jenderal TNI (P) Moeldoko.(*)