Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei: Cawapres Militer, Andika Perkasa dan AHY Jadi Favorit

elektabilitas cawapres memiliki latar belakang militer menduduki peringkat pertama sebesar 38,6 persen.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Survei: Cawapres Militer, Andika Perkasa dan AHY Jadi Favorit
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Survei: Cawapres Militer, Andika Perkasa dan AHY Jadi Favorit 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Preferensi publik terhadap sosok cawapres cukup dinamis. Namun peningkatan performa elektoral tampak menonjol pada sosok Andika Perkasa

Momentum politik Andika yang masuk dalam radar perbincangan elite dan publik, ditambah rekam jejak, lingkungan pergaulan, dan reputasi cemerlang saat menjabat panglima TNI ikut menyumbang kenaikan elektabilitas yang melesat tersebut. 

“Posisi Andika sangat melejit sebagai cawapres pada survei kami bulan Juli. Pada saat ini sebagai Andika merupakan cawapres yang cukup diperhitungkan sebagai the rising star," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) yang berafiliasi dengan PUSPOLL Indonesia, Mawardin Sidik, Sabtu (29/7/2023).

Dalam survei yang merepresentasikan latar belakang karier cawapres, elektabilitas cawapres memiliki latar belakang militer menduduki peringkat pertama sebesar 38,6 persen. Disusul kepala daerah, 24,3 persen, lalu tokoh agama 10,3 persen, menteri 6,5 persen dan pengusaha 3,1 persen.

Mawardin menjelaskan, persepsi pemilih terhadap ancaman domestik-nasional dan regional-global dalam lanskap pertahanan-keamanan (hankam), bertautan pula dengan diskursus mutakhir mengenai prospek kepemimpinan sipil-militer pada Pilpres 2024 yang juga ikut mengemuka.

Hal tersebut lanjutnya menjadi konteks untuk melakukan survei khusus pada figur Cawapres potensial yang berlatar belakang militer.  Dalam survei  terbaru, dari simulasi nama-nama elite jenderal yang ditanyakan ke publik, elektabilitas Andika Perkasa menduduki posisi paling teratas, yakni sebesar 35,5 persen, diikuti oleh AHY 27,6 persen, Wiranto 10,7 persen, Luhut Binsar Panjaitan 9,1%, Moeldoko 8,5%, Gatot Nurmantyo 2,0%. 

"Ijtihad politik teranyar dari Andika Perkasa yang memberikan dukungan secara terbuka kepada Capres Ganjar Pranowo nampaknya memperoleh berkah elektoral. Timing kehadiran dan integritasnya yang cukup terjaga, alhasil peluang duet sipil-militer cukup terbuka” jelasnya.

BERITA REKOMENDASI

Memanasnya suhu politik global akibat perang Rusia versus Ukraina, turbulensi kawasan di laut China selatan, ancaman keamanan manusia (human security) akibat virus, rivalitas Amerika Serikat (USA) dan Cina, terorisme dan kejahatan trans-nasional merupakan tantangan bagi eksistensi NKRI di masa depan. 

Artinya, cawapres yang berlatar belakang militer dengan kemampuan intelijen-strategis dan kecakapan diplomasi internasional memeroleh nilai plus. “Potensi persoalan kawasan regional dan global tersebut yang kami nilai penting untuk dilihat dari prespesi publik. Bagaimana publik melihat Cawapres yang tepat untuk menghadapai berbagai persoalan regional dan global tersebut," ujar Mawardin.

Cawapres yang paling kuat untuk isu pertahanan-keamanan dan hubungan luar negeri kata Mawardin adalah Andika Perkasa. Ihwal itu terpantul pada pemikirannya yang tegas, cerdas, visioner yakni reaktualisasi peran diplomasi militer dalam kerangka kebijakan politik luar negeri. 

"Namun, semuanya tergantung pada keputusan dan kesepakatan kolektif para partai pengusung/pendukung capres yang ada”,  paparnya.

Menurutnya, logika elektoral dan matematika politik tetap menempati ruang yang pokok dalam proyeksi dan konfigurasi capres-cawapres. Dalam kontestasi elektoral 2024, variabel cawapres memiliki posisi yang signifikan dalam memenangkan pertarungan Pilpres mendatang. Jika capres memilih cawapres secara tepat dengan kalkulasi elektoral yang terukur, maka potensi kemenangan di palagan Pilpres 2024 semakin besar. 

Baca juga: Beri Materi Pelatihan Jurkam, Andika Perkasa Ungkap Modal Ganjar dari Sisi Kejujuran dan Integritas

Namun, kompetensi dan kapasitas inteligensi dalam memahami geopolitik dan geostrategis internasional, tak bisa diabaikan juga di tengah dinamika dunia yang cepat berubah.

Untuk diketahui, survei mengenai elektabilitas capres dilakukan pada 1 hingga 26 Juli 2023 yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. 

Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara melalui telepon yang berpedoman pada kuesioner terstruktur. Jumlah sampel yang ditentukan secara acak untuk ditelepon sebanyak 1.200 responden, memakai teknik pengacakan sistematis (systematic random sampling). Sebagai catatan, survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±2,83%, dan tingkat kepercayaan (confidence level) sebesar 95%. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas