Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belajar Konservasi Alam Indonesia, Balai TNGM Terima Kunjungan Mahasiswa IPB dan Universitas Korsel

Mendapat kunjungan dari IPD dan 5 universitas di Korea, Balai TNGM sampaikan pemaparannya tentang konservasi alam di Indonesia.

zoom-in Belajar Konservasi Alam Indonesia, Balai TNGM Terima Kunjungan Mahasiswa IPB dan Universitas Korsel
ISTIMEWA
Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menerima kunjungan fieldtrip rombongan dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB), serta perwakilan dosen dan mahasiswa dari 5 universitas di Korea Selatan. Adapun rombongan yang berjumlah 25 orang ini diterima di Aula Kantor Balai TNGM, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (24/6/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menerima kunjungan fieldtrip rombongan dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB), serta perwakilan dosen dan mahasiswa dari 5 universitas di Korea Selatan (Korsel). Adapun rombongan yang berjumlah 25 orang ini diterima di Aula Kantor Balai TNGM, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (24/6/2023). 

Pada kesempatan itu, Balai TNGM menyampaikan rasa hormatnya atas kedatangan 25 orang dan menjadikan TNGM sebagai destinasi fieldtrip

Kepala Balai TNGM yang diwakilkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pairah mengatakan, fieldtrip ini menjadi suatu kesempatan untuk memperkenalkan konservasi alam di Indonesia dengan segala keanekaragaman hayatinya kepada Indonesia dan dunia, terutama yang ada di TNGM. 

Baca juga: KLHK Gandeng Generasi Muda dalam Kontribusi Aksi Iklim Melalui Pojok Iklim Goes to Campus

“Besar harapan kami terhadap rombongan yang datang ini untuk dapat mengenal lebih lanjut mengenai pengelolaan di TNGM dengan terjun langsung ke lapangan,” ungkap Pairah dalam keterangan persnya, Rabu (09/08/2023). 

Sebagai informasi, kegiatan fieldtrip tersebut pertama kali dimulai dengan mengajak rombongan untuk mengenal tentang pengelolaan TNGM, metode penilaian efektivitas dalam pengelolaannya, dan hubungan kelembagaan Balai TNGM dengan Kesultanan Ngayogyakarta. 

Paparan dan diskusi yang berjalan lebih dinamis ini secara langsung diberikan oleh Tri Atmojo dan Ruky Umaya selaku Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNGM. 

Kemudian, rombongan diajak untuk berkunjung ke Kalikuning Park untuk lebih mengenal pengelolaan TNGM tentang pemulihan ekosistem, penanaman pasca erupsi, serta monitoring suksesi primer dan sekunder. Kali ini pemaparan disampaikan oleh Nur Anifah selaku PEH Balai TNGM. 

Baca juga: Bersinergi dengan IPB, KLHK Inisiasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Berkelanjutan

BERITA REKOMENDASI

Rupanya, paparan ini menjadi diskusi yang dinamis tentang monitoring plot permanen, pertumbuhan, dan kematian tumbuhan endemic Acacia Decurrens, serta Forest Healing. 

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB yang telah memilih TNGM sebagai tempat kunjungan lapangan bagi 5 universitas di Korsel. 

“Kunjungan tersebut menjadi salah satu bukti bahwa TNGM sebagai salah satu laboratorium alam tidak akan pernah habis dikaji dan dipelajari. Hal itu karena TNGM memiliki potensi yang luar biasa, termasuk potensi Bioprospeksinya,” tutup Wahyudi. 

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas