Hadiri Bootcamp TNI AD to Gen Z 2023, Wakil Kepala BPIP Ajak Lestarikan Pancasila
Dalam ceritanya, Karjono mengungkapkan momen pertama kalinya Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan oleh Ir. Soekarno, yaitu tanggal 1 Juni 1945
Penulis: Yosephin Pasaribu
Editor: Content Writer
"Tap MPR II 1978 tentang Eka Pancakarsa atau P4 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, 1 tahun kemudian Lembaga BP7 dibubarkan dan yang sangat memprihatinkan Undang Sisdiknas diganti dengan UU 20 tahun 2023 tentang Sisdiknas yang menghilangkan mata ajar atau mata kuliah Pancasila, ini sangat memprihatinkan," jelasnya.
"Hal tersebut cukup berdampak bagi generasi muda saat ini, namun ternyata berbeda dengan adik-adik generasi terpilih dan terseleksi, dari 180 peserta yang berpendapat Pancasila bisa diubah, diganti, atau dihilangkan ternyata ada 5 orang. Hal ini sangat berbeda dengan Hasil Survey Setara Intitute 83.3 persen siswa SMA berpendapat bahwa Pancasila dapat digantikan dengan Ideologi lain," tuturnya.
Karjono juga memberikan klarifikasi terhadap pernyataan 5 orang peserta yang menyatakan Ideologi Pancasila bisa diubah sesuai dengan UUD 1945. Ia pun menegaskan pengertian bahwa Pancasila tetap sebagai Ideologi negara yang tidak dapat digantikan.
"Hanya batang tubuh UUD 1945 yang dapat diganti, makanya kita mengenal ada amandemen pertama kedua ketiga dan seterusnya, namun pembukaan UUD 1945 atau yang dikenal sebagai mukadimah tidak dapat diganti atau dirubah, di alinea ke-4 termaktub Pancasila," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Karjono juga mengingatkan tentang pentingnya Pancasila sebagai kunci keberagaman bangsa Indonesia.
"Situasi di Suriah, hanya terdapat beberapa suku dengan mayoritas satu agama, namun terjadi perpecahan dan perpecahan di negara tersebut, Sementara itu, di Indonesia, terdapat berbagai macam suku dan agama yang hidup berdampingan secara harmonis dan tetap bersatu. Inilah pentingnya memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai panduan hidup dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya.
Di akhir paparan, ia mengingatkan para peserta Bootcamp TNI AD to Gen Z 2023 untuk terus bekerja sama dalam mencapai tujuan besar bagi bangsa dan negara.
"Jangan hanya berusaha menjadi superman, jadilah superteam yang mampu bekerja bersama-sama," ucapnya.
"Saya berharap semoga semangat dan inspirasi dari acara ini akan terus menyala dalam hati adik-adik, memperkuat semangat cinta tanah air dan kesatuan Indonesia. Mari bersatu dalam keberagaman, melestarikan Pancasila, dan bersama-sama menjadi superteam untuk mewujudkan masa depan yang gemilang bagi negeri tercinta. Salam Pancasila," pungkasnya.