Kondisi Terkini Remaja Terjerat Kabel Optik hingga Tak Bisa Bicara, Makan Lewat Selang di Hidung
Fatih mau tidak mau harus melihat anaknya tak bisa bicara dan tak bisa makan dengan nyaman, minta provider pemilik kabel tanggung jawab
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang Ayah bernama Fatih, mengabarkan kondisi terkini keadaan kesehatan anaknya, Sultan Rifat Alfatih, setelah lehernya terkena kabel optik di jalanan.
Kejadian yang terjadi di jalan Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023 lalu, ini telah merenggut kebahagiaan Fatih sekeluarga.
Fatih mau tidak mau harus melihat anaknya tak bisa bicara dan tak bisa makan dengan nyaman.
Aktivitas Sultan terganggu karena ia harus mengalami pengobatan di area leher dan pita suaranya.
Dijelaskan Fatih, Sultan bahkan sampai saat ini belum bisa berbicara.
Segala jenis makanan dan minuman pun harus dimasukkan melalui selang yang dimasukkan ke lubang hidungnya.
Baca juga: Kuasa Hukum Mahasiswa yang Lehernya Terjerat Kabel Optik Desak PT Bali Tower Minta Maaf
"Kondisi saat ini anak saya masih belum bisa berbicara, karena suaranya memang tidak sampai ke atas, karena nafasnya hanya sampai di area leher bawah saja."
"Untuk makan dan minum juga sama, belum bisa masuk dari mulut artinya dia belum bisa merasakan apapun makanan itu termasuk minuman karena semuanya harus dari selang yang ada di hidung yang dipasang langsung masuk ke dalam lambungnya," ungkap Fatih dikutip dari Kompas Tv.
Kendati demikian, Fatih bersyukur saat ini anaknya sudah bisa melakukan sebagain aktivitasnya sendiri, misalnya pergi ke toilet.
BiIa mengingat 7 bulan yang lalu, lanjut Fatih, perjuangan Sultan dan keluarga sangat luar biasa.
"Progres kesembuhannya secara fisik dia sudah jauh lebih bagus daripada pasca-kecelakaan, artinya sekarang sudah bisa jalan sudah sedikit lebih mandiri lah untuk ke kamar mandi itu pun sudah bisa dilakukan."
"Tapi untuk berbicara untuk makan dan minum ini semua masih harus dibantu oleh saya atau keluarga khususnya untuk menyuntikkan makanan atau minuman melalui selang yang ada di hidung, ini 7 bulan bukan waktu yang sebentar, begitu luar biasa," kata Fatih.
Baca juga: Anaknya Terjerat Kabel Optik di Jakarta Selatan, Sang Ayah Datangi Polda Metro Jaya
Sampai saat ini, Sultan pun harus menjalani proses pengobatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah sebelumnya paska kecelakaan itu Sultan langsung masuk ICU dan dioperasi di Rumah Sakit Fatmawati.
"Di RSCM itu, Sultan sekarang menjalani proses rehabilitasi dan harus rutin kontrol ke beberapa dokter spesialis, seperti spesialis THT, spesialis paru, spesialis saraf, spesialis ortopedi," ungkap Fatih.
Fatih berharap permasalahan ini cepat selesai dan pihak provider pemilik kabel optik tersebut dapat bertanggung jawab.
"Saya ingin sekali bisa menyelesaikan ini dengan kekeluargaan, ini harapan saya dari awal dari 2 bulanan yang lalu."
"Saya berharap bisa bertemu dengan manajemen yang memang bisa memutuskan, bukan bertemu dengan staff, bukan juga bertemu dengan pihak pengacara daripada provider tersebut," jelas Fatih.
Baca juga: Kronologi Mahasiswa Terjerat Kabel Optik di Jaksel, Kini Tak Bisa Bicara dan Kesulitan Bernapas
Dijelaskan Fatih, dirinya masih ingin duduk bersama dengan pihak pemilik kabel optik secara baik-baik.
Namun, lambat laun pihak yang harus bertanggung jawab tak mengindahkannya.
Fatih yang didampingi oleh kuasa hukum anaknya yakni Tegar Putuhena pun mendatangi Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi.
"Jadi kami datang ke sini kami akan konsultasi dulu. Karena terus terang masalah, ini masalah yang kami sendiri yang tidak harapkan. Jadi kami mau konsultasi dulu untuk mendapatkan pencerahan sebelum kami akan menindaklanjuti berikutnya," ujar Fatih kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).
Tegar juga tidak menampik bakal melaporkan pihak provider pemilik perusahaan Bali Tower Tbk itu ke Polda Metro Jaya.
Dirinya menilai perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia itu bertanggungjawab atas peristiw
"Tujuannya tentu untuk membuat laporan polisi. Ada dugaan kelalaian dalam hal ini, sehingga menyebabkan luka berat," jelas Tegar.
Baca juga: Pelaku Pencurian Kabel Listrik Berhasil Diringkus, 3 Eksekutor dan 1 Penadah Pakai Baju Tahanan
Lebih lanjut, Tegar mendesak agar PT Bali Tower Tbk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Pihaknya tak ingin kejadian ini terulang yang memakan korban lainnya lagi.
"Pertama akui kalau itu kesalahan dari Bali Tower secara terbuka."
"Kedua dia minta maaf secara terbuka supaya tidak ada Sultan-Sultan lain, karena pengendara sepeda motor di Jakarta banyak, maka akan terjadi lagi terjadi lagi," kata Tegar.
Kemudian pada poin ketiga, Tegar menegaskan bahwa sejatinya jika pihak Bali Tower ingin membicarakan kompensasi dengan korban, maka keluarga korban dan Tegar pun akan terbuka.
Akan tetapi hal itu mesti disampaikan secara baik-baik.
"Lu minta maaf lah kalau salah, jangan kemudian kirim orang mencoba membungkam korban dengan sejumlah uang, itu kan bukan cara-cara bertanggung jawab."
"Jadi pertanggungjawaban yang kita minta itu tadi ngaku salah secara terbuka dan minta maaf secara terbuka kemudian baru bicara kompensasi dan sebagainya," tegas Tegar.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fahmi Ramadhan)