Peringatan Dini Hari Ini, 6 Agustus 2023, BMKG: 16 Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem
Peringatan dini cuaca ekstrem BMKG hari ini, 6 Agustus 2023, terpantau 16 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, kilat dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada hari ini, 6 Agustus 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Menurut laporan informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 16 wilayah di Indonesia.
Tampaknya 9 wilayah akan bercuaca hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Terpantau 3 Wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem angin kencang.
Sementara itu di 4 wilayah lainnya juga mengalami hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Minggu 6 Agustus 2023: Perairan Selatan Banten Capai 6 Meter
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Barat
Baca juga: Cuaca Besok BMKG Minggu, 6 Agustus 2023: 9 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir dan Angin Kencang
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Maluku Utara
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Selatan
- Kalimantan Barat
Baca juga: Peringatan Dini BMKG - Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan Bali pada Sabtu, 5 Agustus 2023
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Gempa M 6,0 Guncang Manado hingga Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami, Ini Analisis BMKG
Pemicu Cuaca Ekstrem
Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Papua Bagian Tengah.
Kondisi inilah yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Papua Selatan hingga Papua Tengah.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terjadi di Laut Aru.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Laut Andaman hingga Pesisir Barat Myanmar, di Laut Cina Selatan, dari Pesisir Barat Lampung hingga Sumatra Barat, dari Laut Jawa hingga Kalimantan Selatan, dari Kalimantan Timur hingga Sabah, dari Laut Banda hingga Teluk Tomini, dari Pulau Seram hingga Laut Seram, dari Pesisir Utara Jawa Timur hingga Pesisir Utara Jawa Tengah, dan di Samudra Hindia Selatan Jawa.
Serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Cina Selatan, Laut Andaman, Laut Banda, Laut Flores hingga Laut Jawa, Samudra Hindia Selatan, NTT hingga Barat Daya Lampung, dan dari Laut Arafuru hingga Laut Aru.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)