Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki: Proyek Manhattan, Penyerahan Jepang, dan Dampaknya

Berikut ini sejarah Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat saat Perang Dunia II. Pengeboman itu membuat Kaisar Hirohito menyerah

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sejarah Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki: Proyek Manhattan, Penyerahan Jepang, dan Dampaknya
https://www.history.com/
Pandangan udara Kota Hiroshina, Jepang - Berikut ini sejarah Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat saat Perang Dunia II. Pengeboman itu membuat Kaisar Hirohito menyerah tanpa syarat. 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi bom atom di Kota Nagasaki dan Hiroshima menyisakan luka yang mendalam terutama bagi rakyat Jepang.

Pengeboman ini dilakukan oleh pesawat pengebom B-29 Amerika Serikat dengan bom atom pada Perang Dunia II, tepatnya pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Maka dari itu, pada tanggal 9 Agustus diperingati sebagai Hari Peringatan Bom Atom di Nagasaki.

Bom Atom (7)
Bom atom 'Little Boy' (kiri) - Awak pesawat B-29 Enola Gay (kanan)

Baca juga: Sebut Biden Bisa Picu Perang Dunia 3, Sutradara AS Oliver Stone Ternyata Sering Dukung Rusia

Penyerahan Tanpa Syarat Jepang Dalam Perang Dunia II

Dihimpun dari laman History, pengebom B-29 Amerika melakukan pengeboman pertama di Kota Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945.

Akibat dari bom atom tersebut menewaskan sekitar 80 ribu orang dan puluhan lainnya tewas karena terpapar radiasinya.

Berselang tiga hari, B-29 kembali menjatuhkan bom atom di Kota Nagasaki yang kali ini menewaskan sekitar 40 ribu orang.

BERITA REKOMENDASI

Hal itu membuat Kaisar Jepang, Hirohito, mengumumkan bahwa negaranya menyerah tanpa syarat dalam Perang Dunia II (1939-1945).

Bom Nagasaki dan Hiroshima Perang Dunia II

Bom kedua djatuhkan pada 9 Agustus 1945
Bom kedua djatuhkan pada 9 Agustus 1945 (https://www.history.com/)

Baca juga: Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Seberapa Kuat Ledakan Little Boy dan Fat Man?

Diketahui, Kota Hiroshima sebagai pusat produksi sekitar 350 ribu orang yang terletak 500 mil dari Tokyo.

Hal itu dipilih sebagai target operasi pertama Proyek Manhattan.

Tiba di pangkalan AS, Pulau Pasifik Tinian, bom uranium-235 dengan berat lebih dari 9.000 pon ini dibawa ke pesawat pengebom B-29 yang dimodifikasi dengan nama 'Enola Gay'.

Penamaan tersebut diambil dari nama ibu pilotnya, Kolonel Paul Tibbets.

Bom Little Boy dijatuhkan dengan parasut melalui pesawat tersebut pada 6 Agustus 1945 pukul 8:15 pagi waktu setempat, dengan ledakan 2.000 kaki di Hiroshima.

Ledakan bom Little Boy itu setara dengan 12-15.000 ton TNT dan menghancurkan lima mil persegi kota.

Kemudian, tanggal 9 Agustus 1945, pengebom B-29 lainnya, Bockscar dari Tinian diterbangkan oleh Mayor Charles Sweeney dengan target utama Kota Kokura dan target sekundernya Kota Nagasaki.

Saat itum bom plutonium 'Fat Man' dijatuhkan pada pukul 11;02 pagi waktu setempat, dengan berat bom sekitar 10.000 pound dan hasil ledakannya 22 kilotron.

Kota Nagasaki sendiri terletak di lembah-lembah sempit di antara gunung-gunung, hal itu mengurangi efek bom dan membatasi kehancuran hingga 2,6 mil persegi.

Pandangan udara Kota Hiroshina, Jepang (4)
Pandangan udara Kota Hiroshina, Jepang

Proyek Manhattan

Pemerintahan AS mendanai program pengembangan senjata atom pada tahun 1940.

Hal itu menjadi tanggung jawab bersama Kantor Penelitian dan Pengembangan Ilmiah dan Departemen Perang setelah memasuki Perang Dunia II.

Adapun pelopor pengembangan pembangunan fasilitas untuk program rahasia 'Proyek Manhattan' itu adalah Korps Insinyur Angkatan Darat AS.

Proyek Manhattan mengadakan uji coba perangkat 'Bom Plutonium' pada 16 Juli 1945, di Trinity Alamogordo, New Mexico.

Saat itu kekuatan Sekutu telah mengalahkan Jerman di Eropa.

Pada pertengahan Juli, pasukan Jepang menimbulkan korban Sekutu hampir setengah dari jumlah yang menderita selama tiga tahun penuh perang di Pasifik.

Jepang pun membuktikan bahwa negara tersebut menjadi lebih mematikan ketika menghadapi kekalahan.

Hingga pemerintah militeris Jepang menolak permintaan penyerahan Sekutu yang diajukan dalam Deklarasi Potsdam, yang mengancam Jepang dengan 'kehancuran segera dan total' jika mereka menolak.

Hal itu pada akhir bulan Juli 1945.

Baca juga: Kisahkan Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Film Oppenheimer Belum Memiliki Jadwal Tayang di Jepang

Dampak Pengeboman

Akibat dari pengeboman di Kota Nagasaki dan Hiroshima ini membuat Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan negaranya.

Penyerahan tersebut dalam sebuah siaran radio hingga menyebar luas dan dirayakan di AS dan negara Sekutu-sekutu dengan nama 'Kemenangan di Jepang' atau 'Hari VJ'.

Kemudian perjanjian npenyerahan secara formal ditandatangani [ada 2 September 1945 di atas Kapal Perang AS Missouri, di teluk Tokyo.

Selain menewaskan hingga ratusan ribu orang, bom di Nagasaki dan Hiroshima ini memusnahkan sebagian besar infrastuktur.

Hiroshima (6)
Reruntuhan bioskop pada 7 September 1945 (kiri) - Kondisi Kota Hiroshima setelah delapan bulan pengeboman (kanan)

(Tribunnews.com/Pondra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas