Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal PPHN, Jokowi: Jangan Kaku, Dunia Bergerak Cepat

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia harus memiliki strategi besar dan teknis untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Soal PPHN, Jokowi: Jangan Kaku, Dunia Bergerak Cepat
Tangkap layar kanal YouTube MPRGOID
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato saat Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun Ke-78 MPR RI di Gedung MPR Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia harus memiliki strategi besar dan teknis untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.

Presiden mencontohkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai panduan atau aturan untuk mewujudkan visi tersebut.

"Kita memang harus punya strategi besar dan strategi teknis. Bisa saja seperti yang sering disampaikan oleh Bapak Ketua MPR mengenai PPHN untuk mencapai visi kita," ujar Presiden pada acara Hari Konstitusi sekaligus Hari Ulang Tahun Ke-78 MPR di Gedung MPR RI, pada Jumat, (18/8/2023).

Meski demikian, Presiden menegaskan bahwa aturan yang ditetapkan tidak boleh kaku dan harus memiliki fleksibilitas.

Hal tersebut penting mengingat perubahan dunia yang begitu cepat dan tantangan serta peluang yang juga berubah sangat pesat.

Baca juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Minta PPHN Dibahas Usai Pemilu 2024

"Setiap hari, setiap jam bisa berubah-ubah sehingga fleksibilitas menjadi sangat penting. Jangan terlalu banyak aturan yang membelenggu. Jangan terlalu banyak jebakan-jebakan yang kita buat sendiri sehingga kita tidak bisa bergerak," ungkap Presiden.

Berita Rekomendasi

"Beri kebebasan kepada eksekutif agar lincah dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian yang tentu saja harus disertai pengawasan yang efektif," lanjut Presiden.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa fleksibilitas penting untuk menghadapi perubahan dan ketidakpastian serta memanfaatkan peluang untuk memenangkan persaingan dan kompetisi dengan negara lain.

Presiden ingin agar Indonesia cepat beradaptasi dan terus mempelajari apa yang dilakukan oleh negara lain.

"Jika kompetitor melakukan perubahan kebijakan, kita juga harus dan kebijakan kita harus lebih baik dari mereka sehingga sekali lagi fleksibilitas itu sangat penting," ucap Presiden.

Presiden mencontohkan pemberian subsidi pada kendaraan listrik yang menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat.

Presiden menyebut praktik pemberian subsidi kendaraan listrik dari pemerintah juga dilakukan di banyak negara.

"Thailand memberikan subsidi kepada mobil listrik Rp68 juta, kalau kita di bawah itu, investasi semua akan pergi ke sana, tidak akan pergi ke Indonesia. Inilah dunia yang memang berkompetisi sangat ketat sekali," tutur Presiden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas